Malam Nisfu Syaban  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Membaca dua kalimat syahadat.

Dua kalimat syahadat merupakan kalimat suci yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam Nisfu Syaban. Dua kalimat ini juga menjadi suatu amalan dan kesaksian seorang hamba kepada Allah SWT.

2. Memperbanyak zikir dan istigfar.

Pada malam Nisfu Syaban Allah akan turun ke bumi membuka pengampunan bagi seluruh hambanya, kecuali seseorang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.

Sayyid Muhammad bin Alawi masih dalam kitab yang sama, Ithmi’nanul Qulub menegaskan bahwa istighfar merupakan amalan yang utama dan keberadaanya baik untuk selalu diamalkan oleh umat Islam, terkhusus waktu-waktu istimewa seperti malam Nisfu Syaban.

3. Puasa syaban.

Malam Nisfu Syaban terjadi di tengah-tengah bulan syaban atau tanggal 15 syaban. Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13,14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali pada bulan Ramadan.

Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya untuk tidak melewatkan Nisfu Syaban ini. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,

"Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Syaban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Syaban dalam keadaan aku berpuasa."

4. Membaca Surat Yasin.

Pada malam Nisfu Syaban membaca Surat Yasin dianjurkan tiga kali. Surat Yasin pertama dibaca untuk memohon panjang umur dan ketakwaan kepada Allah SWT, Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon diluaskan rezeki, dan Surat Yasin ketiga dibaca untuk memohon ditetapkannya iman Islam hingga akhir hayat.

Doa Malam Nisfu Syaban.

Malam Nisfu Syaban  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

"Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin.

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.

Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama."

Artinya:

"Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kamu ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."