Sejarahnya, Legomoro merupakan hidangan spesial di suatu hajatan, sehingga hanya dapat dinikmati ketika seseorang menggelar atau hadir di sebuah hajatan. Misalnya dalam acara pernikahan, Legomoro menjadi makanan wajib yang harus dibawa pihak laki-laki. Jika tidak ada hajatan, maka Legomoro tidak akan ada.

Ada makna menarik di balik hadirnya Legomoro di acara pernikahan. Kabarnya, ketika tamu undangan mengunyah atau makan Legomoro akan membuat si empunya hajatan senang alias hatinya merasa lega karena hal ini menunjukkan bahwa anak atau sanak keluarganya akan menempuh hidup baru dalam jalinan pernikahan.

Beda dulu, beda sekarang nih. Jika dulu hanya dapat dinikmati ketika hajatan saja, kini Legomoro sudah dapat dinikmati kapan saja karena sudah dijual bebas. Namun makanan satu ini masih memiliki nilai budaya tinggi dan maknanya tidak bergeser sama sekali, di mana pihak laki-laki akan membawa Legomoro untuk pihak perempuan di acara pernikahan.

Meski sudah dijual bebas, namun ternyata pedagang Legomoro tidak banyak lho. Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang jajanan tradisional di pasar Kotagede, Listin. Menurutnya tidak banyak yang menjual Legomoro, padahal banyak orang yang mencari makanan ini lantaran mereka penasaran.

Legomoro © 2022 brilio.net

foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin

"Yang jual Legomoro memang langka sih kalau di kota-kota, biasanya orang desa aja yang buat dan nitipin buat dijual. Ini kebetulan saya juga menjaga dan menjadi penjual jajanan di pasar Kotagede, banyak yang cari jajan ini karena emang penasaran. Dan dari penilaian mereka, Legomoro persis banget sama lemper, tapi dalam versi yang lebih kecil," ujar Listin, penjual jajanan dan Legomoro di Kotagede saat diwawancarai oleh brilio.net, Jumat (18/11).

Bagi kamu yang penasaran dengan Legomoro dan ingin mencicipinya, kamu bisa mengunjungi pasar Kotagede. Alamatnya ada di Jl. Mondorakan No. 172B, Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biasanya, Legomoro akan dibanderol harga Rp 10 ribu saja untuk satu talinya, yang berisi empat biji. Sangat terjangkau kan, Sobri?

Penulis: Ricka Milla Suatin