Brilio.net - Anak-anak cenderung punya keinginan untuk eksplor banyak hal. Nggak heran kalau mereka kerap bermain di mana dan kapan saja. Namun sayangnya, orang tua kerap menakut-nakuti anaknya dengan berbagai mitos. Salah satunya larangan bermain di depan pintu.
Larangan anak kecil bermain di depan pintu bukan sekadar aturan tanpa alasan. Banyak orang tua meyakini kalau aktivitas ini bisa membawa dampak buruk, baik secara fisik maupun spiritual. Keyakinan ini sering kali berasal dari tradisi turun-temurun yang masih dipegang teguh oleh masyarakat.
Bagaimana tidak, pintu dianggap sebagai area penting yang tidak boleh dihalangi, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Pasalnya, bisa menghalangi energi positif yang masuk ke rumah. Bila ditelusuri mitos ini ternyata memiliki beragam arti yang menarik untuk dibahas.
Apa saja? Yuk, simak ulasan delapan arti larangan anak kecil bermain di depan pintu seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (12/12).
1. Menghalangi energi positif masuk.
foto: freepik.com/freepik
Di banyak budaya, pintu dianggap sebagai jalur masuknya energi positif ke dalam rumah. Ketika anak bermain di depan pintu, hal itu dipercaya bisa menghalangi energi baik yang masuk lalu membuat rumah kehilangan keberuntungannya. Kepercayaan ini sudah ada sejak lama, karena pintu juga dianggap sebagai simbol pembuka rezeki dan peluang. Jadi, menjaga area pintu tetap bersih serta bebas dari halangan dianggap penting untuk menjaga kelancaran kehidupan rumah tangga.
2. Bahaya fisik karena lalu lintas orang dewasa.
Pintu menjadi akses utama masuk dan keluar rumah, sehingga ada kemungkinan orang dewasa akan lewat dengan cepat maupun membawa barang berat. Anak-anak yang bermain di depan pintu bisa menjadi sasaran kecelakaan, seperti terjatuh ataupun tertabrak saat pintu dibuka. Oleh karena itu, larangan ini juga berfungsi untuk melindungi keselamatan fisik anak-anak yang belum cukup waspada dengan lingkungan sekitar mereka.
3. Dianggap sebagai tempat berkumpulnya roh halus.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Pada beberapa kepercayaan, pintu maupun ambang pintu dianggap sebagai tempat di mana roh-roh maupun energi gaib dapat masuk dan keluar. Anak yang bermain di depan pintu bisa menarik perhatian makhluk halus, yang dipercaya dapat memberi pengaruh buruk pada penghuni rumah. Kepercayaan ini berakar dari tradisi mistik, yang menyarankan agar area pintu dijaga dari gangguan agar rumah tetap terlindungi.
4. Mengganggu ketenangan dalam rumah.
Pintu juga sering dianggap sebagai simbol perbatasan antara dunia luar dan kehidupan dalam rumah. Ketika anak-anak bermain di depan pintu, hal itu dipercaya bisa mengganggu ketenangan dalam rumah karena energi luar masuk tanpa kendali. Ketenangan keluarga dianggap penting untuk menjaga keharmonisan, sehingga larangan ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan tersebut.
5. Mengganggu aliran rezeki keluarga.
foto: freepik.com/benzoix
Menurut kepercayaan tertentu, pintu jadi simbol dari aliran rezeki yang datang ke dalam rumah. Jika anak-anak sering bermain di depan pintu, diyakini bahwa hal itu bisa menghambat datangnya rezeki atau peluang baik. Beberapa orang percaya bahwa energi negatif bisa menghalangi aliran uang maupun keberuntungan dalam keluarga, sehingga menjaga pintu dari gangguan anak-anak dianggap penting.
6. Menghalangi pergerakan yang lancar.
Area depan pintu merupakan tempat yang cukup sibuk, dengan banyak orang yang keluar masuk. Ketika anak-anak bermain di area tersebut, mereka bisa menghalangi pergerakan ataupun aktivitas yang berlangsung di sekitar pintu. Hal ini dapat membuat penghuni rumah merasa terganggu bahkan kesulitan saat beraktivitas, terutama jika pintu harus sering dibuka dan ditutup.
7. Anak dianggap lebih rentan terhadap pengaruh buruk.
foto: freepik.com/freepik
Pada banyak kepercayaan orang zaman dahulu, anak-anak dianggap lebih sensitif terhadap pengaruh buruk dibandingkan orang dewasa. Dengan bermain di depan pintu, anak-anak dianggap lebih mudah terpapar oleh energi negatif maupun gangguan dari luar. Oleh karena itu, larangan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu fisik maupun spiritual.
8. Bentuk pengajaran disiplin sejak dini.
Larangan anak bermain di depan pintu juga bisa dilihat sebagai cara untuk mengajarkan disiplin sejak dini. Mengajarkan anak untuk menghormati batasan-batasan di sekitarnya ialah bagian dari pengajaran norma dan aturan dalam keluarga. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk lebih menghargai ruang serta aturan yang ada dalam rumah, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas keselamatan diri mereka sendiri.
Recommended By Editor
- 7 Arti meletakkan sapu tegak di pintu, dipercaya bisa mengusir tamu tak kasat mata
- 7 Mitos seputar tidur di meja, nggak cuma dianggap bikin seret rejeki
- Dipercaya bisa terkena pengaruh buruk, ini 7 mitos bayi tidak boleh keluar selama gerhana
- Benarkah setiap orang punya tujuh kembaran di dunia? Begini 7 mitosnya
- Dipercaya bisa bikin sial, ini 8 arti mitos keramas di malam hari
- 8 Arti mitos larangan foto bertiga, orang di tengah dianggap cepat meninggal