Contoh teks negosiasi dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh teks negosiasi dalam kehidupan sehari-hari © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Contoh 1:

Skenario: Seorang pasangan yang tinggal bersama ingin merencanakan liburan bersama tetapi memiliki preferensi dan anggaran yang berbeda.

Pihak A: "Hai, aku berpikir kita perlu merencanakan liburan bersama. Aku ingin pergi ke pantai dan menghabiskan waktu bersantai di sana."

Pihak B: "Aku setuju bahwa kita perlu berlibur, tapi aku lebih tertarik untuk menjelajahi kota dan mengunjungi tempat-tempat wisata sejarah."

Pihak A: "Bagaimana jika kita mencari tujuan yang memiliki keseimbangan antara pantai dan wisata sejarah? Aku yakin ada tempat yang bisa memenuhi kedua keinginan kita."

Pihak B: "Hmm, itu kedengarannya adil. Apakah kita bisa mencari tujuan yang memungkinkan kita untuk mengunjungi pantai dan juga situs sejarah? Aku bersedia membantu melakukan riset tentang tempat-tempat yang mungkin menarik bagi kita berdua."

Pihak A: "Terima kasih atas kerja sama. Aku yakin kita bisa menemukan tujuan liburan yang sempurna yang memenuhi keinginan kita."

Contoh 2:

Skenario: Seorang karyawan ingin bernegosiasi dengan atasan mengenai peningkatan gaji.

Karyawan: "Pak, saya ingin membicarakan tentang peningkatan gaji saya. Saya telah bekerja keras dan mencapai target yang ditetapkan, dan saya merasa layak mendapatkan pengakuan dalam bentuk kenaikan gaji."

Atasan: "Saya menghargai usaha dan kontribusi Anda. Namun, kami juga harus mempertimbangkan anggaran perusahaan dan kebijakan kenaikan gaji yang berlaku."

Karyawan: "Saya memahami kondisi itu. Bisakah kita mengevaluasi kinerja saya selama ini dan melihat sejauh mana saya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan?"

Atasan: "Saya setuju bahwa evaluasi kinerja adalah langkah yang tepat. Mari kita jadwalkan pertemuan untuk membahas kinerja Anda secara rinci dan melihat apakah ada peluang untuk kenaikan gaji berdasarkan pencapaian yang Anda tunjukkan."

Karyawan: "Terima kasih atas kesempatan ini. Saya siap untuk membahas pencapaian saya dan memberikan argumen yang kuat untuk mendukung permintaan kenaikan gaji saya."

Contoh 3:

Skenario: Dua teman ingin membagi tugas dalam proyek kelompok mereka.

Teman A: "Hai, mari kita bicarakan tentang pembagian tugas dalam proyek kita. Agar efisien, setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab atas bagian tertentu."

Teman B: "Aku setuju. Bagaimana jika kita membagi tugas berdasarkan keahlian dan minat kita? Aku lebih mahir dalam penelitian, jadi aku bisa mengambil tanggung jawab untuk mencari bahan referensi dan data yang relevan."

Teman A: "Aku lebih nyaman dengan membuat presentasi. Jadi, aku bisa mengurus penyusunan slide dan konten presentasi."

Teman B: "Itu kedengarannya adil. Bagaimana dengan bagian penulisan laporan akhir? Kita bisa membagi pekerjaan itu menjadi dua bagian dan saling melengkapi."

Teman A: "Saya setuju. Kita bisa membagi laporan menjadi dua bagian dan kemudian saling merevisi dan memberikan masukan."

Teman B: "Terima kasih atas kerja sama. Dengan pembagian tugas ini, kita akan bisa bekerja secara efisien dan menghasilkan proyek yang baik."