Brilio.net - Tinjauan pustaka adalah bagian penting dalam sebuah karya ilmiah atau penelitian. Bagian ini berisi rangkuman, analisis, dan pembahasan dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik sedang diteliti.
Secara sederhana, tinjauan pustaka berfungsi untuk menunjukkan apa yang sudah diketahui tentang suatu topik dan masih perlu diteliti. Bagian ini membantu peneliti memahami dasar teori, menemukan celah penelitian (research gap), serta memperkuat argumen dan arah penelitiannya.
Dengan kata lain, tinjauan pustaka adalah pondasi pengetahuan yang memastikan penelitianmu tidak berdiri sendiri, tapi terhubung dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Apa itu tinjauan pustaka?
Tinjauan pustaka (dalam bahasa Inggris: literature review) adalah bagian penting dalam penelitian yang merangkum, mengulas, dan mengevaluasi penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Dilansir brilio.net dari The Writing Center Universitas North Carolina pada Selasa (7/10), tinjauan pustaka bukan sekadar daftar ringkasan sumber, melainkan penyusunan kritis yang menghubungkan teori, ide, dan hasil penelitian yang sudah ada.
Menurut The University of Melbourne Library, tinjauan pustaka bukan hanya sekadar mengumpulkan teori atau kutipan dari sumber lain, tetapi juga menunjukkan bagaimana peneliti memahami, membandingkan, dan mengaitkan hasil-hasil penelitian terdahulu untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
Dengan melakukan tinjauan pustaka, peneliti bisa menunjukkan bagaimana penelitiannya masuk dalam jejak penelitian sebelumnya. Di mana letak gap-nya, apa yang sudah kuat, dan apakah masih perlu diteliti lebih dalam.
Fungsi dan manfaat tinjauan pustaka
Menurut ResearchGate dan VerywellMind, berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Memberi landasan teori
Tinjauan pustaka membantu peneliti memahami teori dan konsep utama yang menjadi dasar penelitian.
2. Menunjukkan posisi penelitianmu
Dengan meninjau literatur, kamu bisa tahu apakah topikmu sudah pernah dibahas, dan kalau iya, dari sisi mana kamu bisa memberi pembaruan.
3. Menghindari penelitian yang sama
Dengan membaca penelitian terdahulu, kamu bisa menghindari topik yang sudah banyak dibahas sehingga penelitianmu lebih orisinal.
4. Membantu membangun argumen yang kuat
Referensi dari berbagai sumber bisa memperkuat pendapat atau hipotesismu.
5. Menemukan celah penelitian (research gap)
Dari tinjauan pustaka, kamu bisa tahu apa yang belum dijawab oleh penelitian sebelumnya dan di sanalah penelitianmu bisa memberi kontribusi baru.
Cara menulis tinjauan pustaka dengan mudah
foto: freepik.com
Banyak yang mengira menulis tinjauan pustaka itu sulit, padahal jika dilakukan dengan langkah yang benar, prosesnya bisa jadi lebih ringan. Berikut beberapa cara mudah yang direkomendasikan oleh University of Edinburgh dan Scribbr:
1. Tentukan topik dan fokus penelitianmu
Pastikan kamu tahu bidang apa yang ingin dikaji. Fokus ini akan membantu kamu mencari literatur yang relevan.
2. Kumpulkan sumber terpercaya
Gunakan jurnal ilmiah, buku akademik, atau situs tepercaya. Hindari sumber yang tidak jelas kredibilitasnya.
3. Catat poin-poin penting
Saat membaca, tulis ringkasan teori, metode penelitian, dan hasil yang relevan dengan topikmu.
4. Kelompokkan ide berdasarkan tema
Susun literatur berdasarkan tema atau teori agar tulisanmu lebih terstruktur dan mudah dipahami.
5. Analisis dan hubungkan antar sumber
Jangan hanya menulis ulang isi penelitian orang lain. Bandingkan, beri pendapat, dan tunjukkan hubungan antarpenelitian.
6. Tutup dengan kesimpulan sementara
Akhiri bagian tinjauan pustaka dengan kesimpulan singkat tentang apa yang sudah kamu pelajari dan celah penelitian yang akan kamu isi.
Contoh sederhana
Misalnya kamu meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental mahasiswa. Maka, dalam tinjauan pustaka, kamu bisa memaparkan:
1. Teori tentang penggunaan media sosial
2. Penelitian terdahulu yang membahas dampaknya terhadap stres atau kecemasan
3. Hasil penelitian sebelumnya yang belum membahas sisi tertentu, misalnya perbedaan dampak antara platform
Dari situ, kamu bisa menjelaskan bahwa penelitianmu akan mengisi celah yang belum banyak dikaji, misalnya "pengaruh media sosial terhadap kepercayaan diri mahasiswa pasca-pandemi".
(Magang/Aji Setyawan)
Recommended By Editor
- Niatnya buat penelitian tugas sekolah, dua siswa SMP ini temukan senyawa antikanker dari kotoran angsa
- Peneliti Australia ungkap material baju selam canggih yang tahan gigitan hiu, berani coba?
- Disertasi Bahlil Lahadalia kembali tuai atensi gegara mencatut nama instansi
- Memahami tiga fungsi utama penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan
- Jenis-jenis mikroskop elektron dan fungsinya dalampenelitian ilmiah
- 3 Macam variabel dalam penelitian, dilengkapi pengertian dan cara menentukannya

































