Contoh pengamalan sila ke-4 di sekolah.

Contoh pengamalan sila ke-4 di sekolah © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Sila ke-4 dari Pancasila adalah "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Hal ini mengacu pada prinsip bahwa rakyat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan pemimpin harus mampu memimpin dengan bijaksana melalui musyawarah atau perwakilan. Di sekolah, pengamalan sila ke-4 dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:

1. Musyawarah kelas.
Siswa-siswa dapat melakukan musyawarah di kelas untuk menentukan keputusan yang terbaik. Hal ini membantu siswa untuk belajar menghargai pendapat orang lain dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

2. Siswa sebagai ketua kelas.
Di sekolah, siswa diberikan kesempatan untuk menjadi tangan kanan wali kelas. Ini memberikan siswa kesempatan untuk menjadi perwakilan kelas dan memimpin dengan bijaksana. Siswa dapat mengadakan rapat kelas dan membantu mengatasi masalah yang muncul.

3. Kegiatan organisasi.
Kegiatan organisasi seperti OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dapat menjadi tempat untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan mempraktikkan musyawarah dalam membuat keputusan yang tepat untuk kepentingan siswa dan sekolah.

4. Pelatihan kepemimpinan.
Sekolah dapat memberikan pelatihan kepemimpinan untuk siswa. Pelatihan ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan keterampilan musyawarah yang lebih baik.

5. Kegiatan koperasi.
Koperasi sekolah dapat menjadi tempat untuk mempraktikkan sila ke-4. Siswa dapat mengelola koperasi dan membuat keputusan secara bersama-sama melalui musyawarah.

6. Kelas debat.
Kelas debat adalah salah satu cara yang efektif untuk melatih kemampuan berbicara, mendengarkan, dan memimpin. Siswa dapat belajar untuk menghargai pendapat orang lain dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pemikiran yang lebih matang.

7. Membuat rencana sekolah.
Siswa dapat berpartisipasi dalam membuat rencana sekolah dan memberikan masukan pada pengambil keputusan. Hal ini membantu siswa merasa lebih memiliki sekolah dan meningkatkan kualitas keputusan.

8. Siswa sebagai pengurus lingkungan.
Siswa dapat menjadi pengurus lingkungan di sekolah dan memimpin dalam memelihara lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Hal ini membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan menghargai kebersihan lingkungan.

9. Kegiatan karya bakti.
Kegiatan karya bakti merupakan salah satu bentuk pengamalan sila ke-4 di sekolah. Siswa dapat bekerja sama dalam membersihkan lingkungan sekolah atau memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak.