11.

(F juhur al-ann, tansbu a‘b kalimt al-ubb dn an yasma‘ah al-kharn): Dalam esensi kerinduan, kata-kata cinta yang paling lembut mengalir tanpa didengar oleh orang lain.

12.

(Al-shu‘r yubnu bl-‘umq, wal-ubb yanmu f amt qulbun): Perasaan dibangun dengan kedalaman, dan cinta tumbuh dalam diam hati kita.

13.

(Al-‘ishq l ya‘rif al-kalimt, bal yataaddath bilughat al-ihtimm wa-al-tafn): Cinta tidak mengenal kata-kata, tetapi berbicara dengan bahasa perhatian dan pengabdian.

14.

(Al-‘uyn tak asrr al-ubb bidn an taniq bikalimah, falughat al-‘ishq l tatj lil-kalm): Mata menceritakan rahasia cinta tanpa mengucapkan sepatah kata pun, karena bahasa cinta tidak membutuhkan kata-kata.

15.

(Al-af‘l taniq biamt, wal-‘ishq yutrjim bi-af‘l al-qulb): Tindakan berbicara dalam keheningan, dan cinta diterjemahkan melalui tindakan hati.

16.

(Al-shafh taknu mitah, walkin al-qalb yahmsu bi-a‘ab al-kalimt): Bibir mungkin terdiam, tetapi hati berbisik dengan kata-kata yang paling lembut.

17.

(F mathat al-amt, yatsallal ‘ir al-iss): Dalam labirin keheningan, aroma perasaan menyelinap.

18.

(Al-‘ishq l yatj ilá shahdt, bal yatj ilá waf’ wa-iss ‘amq): Cinta tidak memerlukan sertifikat, tetapi membutuhkan kesetiaan dan perasaan yang mendalam.

19.

(Al-ubb f al-amt yaknu aqwá, kam yakn al-nr akthar ishrqan f al-ulm): Cinta dalam diam lebih kuat, seperti cahaya yang lebih bersinar dalam kegelapan.

20.

(Al-iss bil-ghayb yuqawwi quwah al-ubb al-mit): Perasaan kehilangan memperkuat kekuatan cinta yang terdiam.

21.

(Al-‘a’ f al-amt yuhir jaml al-sakh’ wa-al-nubl): Pemberian dalam diam menunjukkan keindahan kemurahan hati dan keadilan.

22.

(Al-shawq yaknu akthar idqan hnam yaknu f amt ‘amq): Kerinduan menjadi lebih jujur saat disampaikan dalam keheningan yang mendalam.

23.

(Al-waf’ l yatj ilá kalm katr, faqat yatj ilá qalb diq): Kesetiaan tidak memerlukan banyak kata, hanya memerlukan hati yang tulus.

24.

(Al-ann f al-amt yaknu lanan lafan yamla’ al-furght bi-jaml): Kerinduan dalam diam menjadi melodi lembut yang mengisi kekosongan dengan keindahan.

25.

(Al-ubb yutrjim bilughat al-‘a’ al-mit, wa huwa lughah yafhamuh al-qalb bidn tarjumah): Cinta diterjemahkan dalam bahasa pemberian yang terdiam, dan itu adalah bahasa yang dipahami oleh hati tanpa perlu diterjemahkan.

Kata-kata bahasa Arab cinta dalam diam © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

26.

(Al-ubb al-mit yanmu kl-zuhr, ya‘tin bihi al-qalb bidn i‘ln): Cinta yang terdiam tumbuh seperti bunga, hati merawatnya tanpa perlu mengumumkan.

27.

(F sukn al-laah, yatsallal al-ubb liya‘sh f a‘mqin): Dalam ketenangan saat itu, cinta menyelinap untuk hidup dalam diri kita.

28.

(Al-ann al-mit yaknu murfaqn d’iman lil-qulb al-mukhliah): Kerinduan yang terdiam menjadi teman setia hati yang tulus.

29.

(F ‘utmat al-layl, tasha‘ birq num al-‘ishq): Dalam kegelapan malam, cahaya bintang-bintang cinta bersinar.

30.

(Al-ubb al-mit yaqmu f ‘umq al-r, ka-juzr al-shajarah al-qawyah): Cinta yang terdiam mengakar dalam kedalaman jiwa, seperti akar pohon yang kuat.

31.

(Al-‘umq f al-amt yu‘aks quwwat al-iss, wafham ‘umq lil-‘ishq): Kedalaman dalam keheningan mencerminkan kekuatan perasaan dan pemahaman yang mendalam tentang cinta.

32.

(Al-shawq al-mit yaknu ashadd ta’thr, ka-mawjt al-bar al-hdi’): Kerinduan yang terdiam memiliki dampak yang lebih kuat, seperti gelombang laut yang tenang.

33.

(Al-iss bil-ubb yunši’ qal‘ah min al-ann f al-qalb): Perasaan cinta membangun benteng kasih sayang dalam hati.

34.

(F ‘uyn al-‘šiqn, yataassad luah al-‘ishq bi-alwn al-amt): Di mata para kekasih, lukisan cinta terwujud dengan warna-warna keheningan.

35.

(Al-ann al-‘amq yabn jisran min al-wadd liqulbin): Kerinduan yang mendalam membangun jembatan kasih sayang di dalam hati kita.

36.

(Al-hams f al-layl yanqal ras’il al-‘ishq bilughat al-amt): Bisikan pada malam hari mengirim pesan cinta dalam bahasa keheningan.

37.

(Al-ubb f al-‘umq yatasm ka-njamat lmi‘ah f sam’ al-r): Cinta dalam kedalaman bersinar seperti bintang yang berkilau di langit jiwa.

38.

(Al-iss bil-shawq yamla’ al-furght bi-kalimt min dhahab): Perasaan rindu mengisi kekosongan dengan kata-kata emas.

39.

(Al-‘umq f al-amt yakhluq lazt l tansa min al-ubb): Kedalaman dalam keheningan menciptakan momen-momen cinta yang tak terlupakan.

40.

(F amt al-lazah, tastaq a‘am mush‘ir al-ubb): Dalam keheningan saat itu, bangunlah perasaan cinta terbesar.

41.

(Al-‘a’ biamt yaknu akthar jibiyyah wa-ta’thr): Pemberian dalam diam menjadi lebih menarik dan berdampak.

42.

(Al-waf’ f al-amt yabn aswran min al-amn awl al-qalb): Kesetiaan dalam diam membangun tembok keamanan di sekitar hati.

43.

(Al-iss bil-ghayb yuy al-ubb wa-yaj‘aluhu aqwá): Perasaan kehilangan menghidupkan cinta dan membuatnya lebih kuat.

44.

(Al-ubb al-‘amq yuhar f al-tafl al-arah, att law knat mitah): Cinta yang mendalam terlihat dalam detail kecil, bahkan jika itu terdiam.

45.

(F hams al-lazah, tarqu ashjr al-‘ishq bilughat al-hawá): Dalam bisikan saat itu, pohon-pohon cinta berdansa dengan bahasa kasih sayang.

46.

(Al-ubb al-mit yaknu mulhaman lil-funn wa-al-ass): Cinta yang terdiam menjadi inspirasi untuk seni dan perasaan.

47.

(Al-shawq f al-amt ya‘zifu lan al-ayh bi-alwn mutanawwi‘ah): Kerinduan dalam diam memainkan melodi kehidupan dengan berbagai warna.

48.

(Al-amt alladh takhtaruhu al-qulb yamil ajsam asrr al-‘ishq): Keheningan yang dipilih oleh hati membawa rahasia cinta yang paling indah.

49.

(Al-ann al-mit yabn qasran min al-ubb f ‘umq al-dhkirah): Kerinduan yang terdiam membangun istana cinta dalam kedalaman ingatan.