Brilio.net - Seperti diketahui, Indonesia itu penuh keberagaman. Salah satu contoh keberagaman di Indonesia yaitu bahasa. Indonesia memiliki berbagai suku bangsa, tak heran jika bahasa yang digunakan pun bermacam-macam. Bahasa yang setidaknya wajib dipelajari sekali dalam seumur hidup adalah bahasa Bali.

Bukan tanpa alasan bahasa Bali wajib dipelajari, itu karena Bali memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Dengan begitu, jika ingin berkunjung ke sana, akan lebih baik jika bisa memahami bahasa yang mereka miliki. Terlepas dari itu, toh bukan menjadi suatu masalah jika ingin belajar berbagai bahasa yang ada di Indonesia. Hal tersebut juga menjadi salah satu bentuk mencintai budaya tanah air.

Bahasa Bali adalah bahasa Melayu-Polinesia yang banyak dituturkan di pulau Bali Indonesia, Nusa Penida Utara, Lombok Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi. Dapat dilihat bahwa masyarakat yang menggunakan dan menerapkan bahasa Bali tidak sedikit.

Bahasa Bali memiliki tingkatan penggunaan, misalnya terdapat bahasa Bali alus, Bali madya, dan Bali kasar. Bahasa Bali alus biasa diperuntukkan kepada orang yang lebih tua dengan maksud agar menghormati lawan bicara. Sedangkan bahasa Bali madya dan kasar diperuntukkan kepada orang sebaya atau yang umurnya lebih muda.

Berikut brilio.net telah rangkumkan 51 contoh kalimat bahasa Bali yang wajib dipelajari sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (29/9).

Contoh kalimat bahasa Bali.

Contoh kalimat bahasa Bali © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Rahajeng semeng, kenken kabare mbok? (Selamat pagi, gimana kabarnya kakak 'perempuan'?)
2. Tiang ampun nunas (Saya sudah makan).
3. Niki sira pules? (Ini siapa yang tidur?)
4. Titiang mawasta I Wayan Gedhe Nararendra (Saya bernama I Wayan Gedhe Nararendra).
5. Matur sukma sampun mulih (Terima kasih sudah pulang).
6. Tiang tresna ajak adi (Saya cinta sama kamu 'adik').
7. Rabinidane sampun mobot mangkin (Istri beliau sudah hamil sekarang).
8. Aji wau dumuan budal (Ayah tadi duluan pulang).
9. Titiang kantun memargi ke peken (Saya masih berjalan di pasar).
10. Kude niki pak? (Berapa harganya ini pak?)
11. Ngudiang biyang? (Lagi ngapain bu?)
12. Sukma pasti lali ring titiang nggih? (Sukma pasti lupa ya sama saya?)
13. Dije jani ngoyong? (Di mana tinggalnya sekarang?)
14. Sira pesengane? (Siapa namamu?)
15. Saking napi asal ragane? (Dari mana asalmu?)
16. Bapa suba makurenan? (Anda sudah menikah?)
17. Tiang gelem (Saya sakit).
18. Ampura, dados nyelahang galah jebos nggih (Mohon maaf, bisa minta waktunya sebentar ya).
19. Dumogi i raga dados nyam braya sane becik (Semoga kita bisa bersaudara baik).
20. Titian saking Yogyakarta (Saya dari Yogyakarta).
21. Tiang ibi tara sekolah (Saya kemarin tidak berangkat sekolah).
22. Kantos temu elen dauh (Sampai bertemu lain waktu).
23. Kantor titiang mengpeng angkeb (Kantor saya sedang tutup).
24. Indonesia abirama cepok (Indonesia indah sekali).
25. Mredah kantor titiang nika gesit (Teman kantor ku itu dingin).
26. Klambi niku mael (Baju itu mahal).

 

MAGANG: RICKA MILLA SUATIN