Brilio.net - Pernah dengan istilah homofon? Istilah yang tak asing lagi ditelinga kita. Pasalnya, dalam pelajaran bahasa Indonesia yang dipelajari sejak bangku sekolah diperkenalkan istilah homofon ini. Homofon merupakan kesamaan bunyi kata, tapi punya makna yang berbeda.

Melansir dari KBBI homofon merupakan kata yang sama pelafalannya dengan kata lain. Namun, memiliki ejaan dan makna yang berbeda. Contohnya kata 'sangsi' (bimbang) dan 'sanksi' (hukuman). 'Tank' (kendaraan perang dan 'tang' (alat perkakas). Kedua jenis kata itu memiliki bunyi yang sama tetapi makna dan ejaannya berbeda, penggunaannya pun tergantung pada konteks kalimat yang dibentuk.

Kata-kata homofon terjadi karena adanya evolusi bahasa yang terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Bahasa terus mengalami perubahan dan variasi, termasuk dalam ejaan dan pengucapan kata-kata. Selain itu, beberapa kata homofon mungkin berasal dari kata-kata yang sama dalam bahasa asli, namun memiliki arti atau makna yang berbeda karena perbedaan konteks atau penggunaan.

Ketika bahasa berkembang, beberapa kata-kata dapat menjadi homofon karena perubahan dalam pengucapan atau ejaan seperti pada contoh tersebut, pengucapan keduanya mulai seragam dan menyebabkan keduanya menjadi homofon. Dalam beberapa kasus, kata-kata homofon dapat membingungkan dalam komunikasi, tetapi juga dapat menjadi keunikan dan ciri khas dalam bahasa itu sendiri. Berikut penjelasan lengkap tentang kata homofon yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada, Kamis (16/3).

Ciri-ciri kata homofon

contoh kata homofon © 2023 brilio.net

foto: Pexels.com

Untuk mengenali ciri kata homofon, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Pengucapan yang sama: Kata homofon diucapkan dengan cara yang sama, meskipun memiliki makna dan ejaan yang berbeda. Sebagai contoh, kata "Bank" dan "Bang" diucapkan dengan cara yang sama.

2. Ejaan yang berbeda: Meskipun kata homofon memiliki pengucapan yang sama, ejaannya berbeda. Sebagai contoh, kata "Pack" dan "Pak" memiliki pengucapan yang sama, tetapi ejaannya berbeda.

3. Makna yang berbeda: Kata homofon memiliki makna yang berbeda meskipun pengucapannya sama. Sebagai contoh, kata "Sangsi" dan "Sanksi" diucapkan dengan cara yang sama, tetapi maknanya berbeda.

4. Konteks yang berbeda: Kata homofon dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Sebagai contoh, kata "batu" bisa berarti benda keras yang berukuran besar atau bisa juga berarti alat bermain anak-anak.

Mengenali ciri kata homofon dapat membantu kita dalam memahami makna kata-kata yang serupa dalam pengucapan, namun berbeda dalam makna atau ejaan. Penting untuk memperhatikan konteks dan ejaan kata saat berbicara atau menulis agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kebingungan karena kata-kata homofon.

31 Contoh kata homofon

contoh kata homofon © 2023 brilio.net

foto: Pexels.com

1. Masa - Massa

2. Bank - bang

3. Sangsi - Sanksi

4. Rok (pakaian) - rock (genre musik)

5. Syarat - sarat (penuh)

6. Buku - buku (ruas)

7. Kali (perkalian) - Kali (sungai)

8. Catur (empat) - Catur (permainan catur)

9. Teras (pejabat teras) - Teras (serambi)

10. Tahu (makanan) - Tahu (mengerti)

11. Bisa (racun) - Bisa (mampu)

12. Kecap (saus) - Kecap (mengecap)

13. Apel (buah) - Apel (upacara/berbaris)

14. Coklat (buah) - Coklat (warna)

15. Tank (alat berat) - Tang (alat perkakas)

16. Hari (waktu satu hari) - Hari (nama orang)

17. Dalam (jauh ke dalam) - Dalam (tebal)

18. Djarum (merek rokok) - Jarum (alat kedokteran)

19. Hajar - ajar

20. Tujuh (angka) - Tuju (tujuan)

21. Beli - Bli

22. Selip (memasukkan sesuatu di antara dua buah) dan slip (tergelincir)

23. Kota (kota besar) - Kouta (kuota internet)

24. Babat (menebas) dan babad (riwayat)

25. Pak (panggilan untuk laki-laki yang sudah tua) dan pack (satuan per kardus)

26. Jeans (jenis bahan untuk pakaian) dan jin (makhluk halus)

27. Mint (rasa) dan min (minimal)

28. Maia (nama orang) dan Maya (tidak nyata)

29. Kerlip (cahaya kecil) - klip (alat untuk menjepit kertas)

30. Kostum (pakaian) - Custom (modifikasi).

31. Genting (atap rumah) - Genting (darurat)