Brilio.net - Konjungsi temporal merupakan salah satu kata hubung yang terdapat dalam suatu susunan kalimat. Konjungsi temporal ini dapat menjelaskan hubungan antara waktu dan peristiwa baik di dalam kalimat atau antar kalimat itu sendiri.

Konjungsi temporal secara sederhana dapat diartikan juga sebagai kata hubung yang mendeskripsikan waktu antara dua hal atau peristiwa. Selain itu konjungsi temporal juga memiliki fungsi khusus yaitu untuk memastikan para pembaca agar tidak kebingungan untuk membaca suatu kalimat atau paragraf karena tidak ada suatu kata penghubungnya. Maka dengan adanya konjungsi temporal, para pembaca kemungkinan besar akan lebih memahami apa maksud dari tulisan atau kalimat yang sedang dibaca.

Konjungsi temporal kerap digunakan penulis dalam menulis teks narasi dan berita sebagai penyambung kalimat. Karena konjungsi temporal sendiri dapat berfungsi untuk memaparkan kejadian atau peristiwa secara kronologis.

Contoh kalimat konjungsi temporal lengkap beserta penjelasannya © 2022 brilio.net

 

foto: freepik.com

 

Ciri-ciri konjungsi temporal

Konjungsi temporal mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat membedakannya dengan konjungsi jenis lain. Ciri-ciri yang dimiliki konjungsi temporal sebagai berikut:

1. Konjungsi temporal berfungsi sebagai subjungtif

Subjungtif yaitu suatu modus yang menegaskan kemungkinan secara objektif. Jelasnya dalam penggunaan konjungsi temporal ini dapat menggunakan suatu kalimat yang mempunyai makna lengkap, koheren, serta mudah dipahami bagi para pembaca.

2. Konjungsi temporal lebih fleksibel

Konjungsi temporal pada umumnya dapat ditempatkan di mana saja dalam sebuah kalimat atau paragraf, baik di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Sehingga penempatannya fleksibel selama pemilihan kata atau bentuk konjungsinya sesuai dengan makna dari kalimat yang ditulis.

3. Konjungsi temporal menjadi penghubung kalimat utama dengan kalimat induk.

Konjungsi temporal sendiri juga bisa bertindak sebagai tautan, yaitu menghubungkan antara kalimat utama atau klausa dengan kalimat induk. Tautan sendiri maksudnya adalah pengait dari kalimat satu dengan kalimat lainnya. Dengan demikian pembaca bisa terbantu untuk memahami hubungan antara kedua kalimat tersebut.

4. Konjungsi temporal sebagai penghubung kalimat yang berkaitan dengan unsur waktu.

Karakteristik konjungsi temporal ini tentunya menjadi ciri utama dari konjungsi temporal, karena karakter ini yang menjadi pembeda antara konjungsi temporal dengan konjungsi lainnya. Penggunaan konjungsi temporal tidak akan bisa digunakan pada kalimat yang tidak memiliki kaitannya dengan unsur waktu.

 

Jenis konjungsi temporal

Berdasarkan sifatnya konjungsi temporal ini masih terbagi menjadi dua macam. Berikut jenis-jenis konjungsi temporal:

1. Konjungsi temporal sederajat

Konjungsi temporal sederajat merupakan konjungsi yang memiliki sifat atau bersifat setara. Maksudnya yaitu kata hubung temporal yang digunakan pada kalimat majemuk setara atau sederajat dengan yang penghubung kata dan kalimat sifatnya. Konjungsi temporal jenis ini hanya bisa diletakkan di tengah kalimat dan tidak bisa diletakkan di awal maupun di akhir kalimat.

Hal itu dikarenakan, konjungsi temporal jenis ini, jika diletakkan di awal atau di akhir kalimat, makna kalimatnya akan berubah dan menjadi berantakan.
Sebenarnya konjungsi temporal jenis ini juga bisa diletakkan di tengah maupun di akhir, tetapi perlu menggunakan konjungsi lainnya di awal agar kalimat dapat dimengerti dan dipahami. Untuk memisahkan antar kalimat biasanya dengan menambahkan tanda koma (,) di dalamnya.

Contoh konjungsi temporal sederajat yaitu:
a. Kemudian
b. Lalu
c. Setelahnya
d. Selanjutnya
e. Sebelumnya
f. Sebelum itu
g. Setelah itu
i. Sehabis itu
j. Sesudah itu

2. Konjungsi temporal tidak sederajat

Seperti pada namanya konjungsi temporal tidak sederajat merupakan kebalikan dari konjungsi temporal sederajat, yang mana konjungsi jenis ini digunakan sebagai penghubung kalimat yang tidak setara atau bertingkat.

Konjungsi temporal tidak sederajat cenderung lebih fleksibel dibandingkan konjungsi temporal sederajat. Karena, konjungsi temporal jenis ini dapat diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat.

Meskipun peletakannya dimana saja, konjungsi temporal jenis ini tidak akan mempengaruhi kalimat yang disusun, sehingga kalimat itu akan tetap bisa dimengerti dan dipahami.

Contoh konjungsi temporal tidak sederajat yaitu:

a. Bila
b. Saat
c. Semenjak
d. Sementara
e. Sejak
f. Sedari
g. Tatkala
h. Apabila
i. Ketika
j. Sampai

Contoh kalimat konjungsi temporal lengkap beserta penjelasannya © 2022 brilio.net

foto: freepik.com

Penulis: Magang/Agung Pradana Putra

 

Contoh kalimat konjungsi temporal

1. Cuaca di wilayah Yogyakarta sudah mulai membaik, selanjutnya pemerintah daerah akan melakukan penanggulangan banjir.
2. Kondisi banjir di Yogyakarta masih belum membaik, padahal sebelumnya pemerintah daerah sudah mengupayakan penanggulangan dengan menggunakan pompa air.
3. Amir datang ke rumah, ketika Faisal baru saja berangkat ke kantor.
4. Masaklah nasi tersebut dengan air secukupnya, usahakan jangan berlebihan supaya nasi tidak lembek. Setelah itu, pindahkan nasinya ke piring
5. Kami sampai di rumah sebelum matahari tenggelam.
6. Kupas telur dan pastikan tidak ada kulit yang tersisa. Kemudian kukus telurnya selama kurang lebih tiga menit.
7. Tidak lama kemudian Ibu terbangun dari tidurnya. Akan tetapi kakinya tak bisa digerakkan.
8. Dia pergi tatkala aku mengharapkannya kembali.
9. Dia rajin belajar sejak masih sekolah.
10. Hujan masih terus mengguyur beberapa kawasan di Indonesia. Diperkirakan musim hujan ini berlangsung hingga akhir Juni.
11. Amir sedang memasak nasi goreng, sebelumnya ia sudah mencuci piring.
12. Ibu mencuci baju lalu ia menjemurnya di lantai bawah.
13. Amir datang ke kantor untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Sesudah itu, ia buru-buru pergi untuk menjemput anaknya di sekolah.
14. Ketika bulan bersinar dengan terang di malam hari. Aku memohon kepada sang Pencipta, agar ia kembali ke pelukanku.
15. Amir tidak mengerjakan tugas, melainkan ia sedang menonton TV.

16. Selama liburan musim panas, saya akan mengikuti kursus bahasa.

17. Besok pagi, kita akan mengadakan pertemuan penting.

18. Ketika saya tiba di bandara, pesawat sudah berangkat.

19. Segera setelah bangun tidur, saya akan minum segelas air.

20. Setiap hari, saya berolahraga sebelum pergi kerja.

21. Saat itu, saya sedang membaca buku tentang sejarah.

22. Sejak dia pindah, kami jarang berkomunikasi.

23. Pada saat yang sama, teman saya sedang memasak makan malam.

24. Sebelum pulang, saya akan mampir ke toko bahan makanan.

25. Ketika saya menyelesaikan proyek ini, saya akan merasa lega

26. Nanti sore, kita akan berkumpul untuk rapat tim.

27. Pada akhir pekan, kami sering pergi ke taman bermain.

28. Suatu hari, saya akan mengunjungi tempat wisata itu.

29. Seminggu yang lalu, kami merayakan ulang tahun teman saya.

30. Ketika saya masih kecil, saya suka bermain di taman.