Brilio.net - Kista dianggap sebagai penyakit menakutkan bagi perempuan, mengingat begitu berbahaya. Kista adalah suatu benjolan yang berisi cairan dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk ovarium, payudara, kulit, atau tulang belakang. Kista ovarium adalah jenis kista yang paling umum ditemui pada wanita.

Kista ovarium pada umumnya dan biasanya terbentuk selama ovulasi. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. Indung telur adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Kista ovarium ini terletak di perut bagian bawah di kedua sisi rahim.

Umumnya kista ovarium tidak menimbulkan gejala, tetapi dalam beberapa kasus, kista ovarium dapat memerlukan tindakan medis. Meski begitu, ada beberapa gejala yang sering muncul ketika seseorang mengalami kista. Sehingga kamu perlu mengetahui apa gejalanya dan apa pula penyebabnya. Agar kamu tidak terkena kista, kamu juga perlu mencegahnya.

Berikut 11 penyebab kista pada wanita, kenali gejala dan cara pencegahannya yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (13/2)

 

Jenis kista pada wanita.

Penyebab kista pada wanita © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Kista fungsional

Kista fungsional terbentuk ketika folikel ovarium tidak melepaskan telur dan terus tumbuh. Kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.

2. Kista dermoid

Kista dermoid terbentuk dari sel-sel yang dapat berubah menjadi berbagai jenis jaringan, seperti rambut, gigi, atau kulit. Kista ini biasanya bersifat jinak, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi.

3. Kista endometriosis

Kista endometriosis terbentuk ketika jaringan endometrium, yaitu jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tumbuh di luar rahim. Kista endometriosis sering kali menyebabkan nyeri panggul dan dapat mempengaruhi kesuburan.

4. Kista korpus luteum

Kista korpus luteum terbentuk ketika folikel yang melepaskan telur terus tumbuh dan menghasilkan hormon progesteron. Kista ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

5. Kista serosa

Kista serosa terbentuk dari sel-sel pada permukaan ovarium. Kista ini biasanya bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala.

 

Penyebab kista pada wanita.

Penyebab kista pada wanita © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Adanya ketidakseimbangan hormon pada PCOS dapat menyebabkan ovarium menghasilkan folikel yang tidak matang, yang kemudian dapat membentuk kista.

2. Endometriosis: Kondisi di mana jaringan endometrium, yaitu jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, tumbuh di luar rahim. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan kista endometriosis.

3. Tumor jinak: Beberapa jenis tumor jinak pada ovarium, seperti fibroma atau teratoma, dapat menyebabkan kista.

4. Infeksi: Infeksi pada organ reproduksi, seperti salpingitis atau PID, dapat menyebabkan kista yang disebut kista tubo ovarium.

5. Cedera atau trauma pada organ reproduksi: Cedera atau trauma pada ovarium atau organ reproduksi lainnya dapat menyebabkan kista.

6. Peradangan: Peradangan pada organ reproduksi atau organ disekitarnya dapat menyebabkan pembentukan kista.

7. Menstruasi: Kista fungsional, yaitu kista yang terbentuk selama siklus menstruasi, dapat terbentuk ketika folikel ovarium tidak melepaskan telur dan terus tumbuh.

8. Obat-obatan: Beberapa jenis obat yang mengandung hormon, seperti terapi penggantian hormon atau obat untuk meningkatkan kesuburan, dapat menyebabkan pembentukan kista.

9. Polip: Polip di dalam rahim dapat mengganggu sistem hormonal dan menyebabkan pembentukan kista.

10. Kelainan bawaan: Beberapa wanita lahir dengan kelainan bawaan pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan pembentukan kista.

11. Faktor keturunan: Kista ovarium dapat diturunkan dalam keluarga.

Gejala kista pada wanita.

Penyebab kista pada wanita © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Gejala kista pada wanita dapat bervariasi tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi kista. Beberapa gejala umum yang dapat dialami oleh wanita dengan kista ovarium antara lain:

1. Nyeri panggul atau sakit perut, terutama saat menstruasi atau hubungan seksual.

2. Pembesaran perut atau rasa penuh di perut.

3. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau lebih berat dari biasanya.

4. Perubahan siklus menstruasi, seperti siklus yang lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya.

5. Nyeri saat buang air kecil atau kesulitan buang air kecil.

6. Mual dan muntah.

7. Payudara yang membesar atau sakit.

8. Kembung atau gas usus yang tidak biasa.

9. Perubahan berat badan yang tidak dijelaskan.

10. Kesulitan hamil atau keguguran berulang (dalam kasus kista endometrioma atau kista dermoid).

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua kista ovarium menyebabkan gejala, dan beberapa kista mungkin ditemukan secara kebetulan selama pemeriksaan ginekologi.

 

Cara pencegahan kista pada wanita.

Penyebab kista pada wanita © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kista pada wanita antara lain:

1. Mengelola berat badan: Berat badan yang berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat menyebabkan terjadinya kista pada ovarium. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat dan menghindari obesitas dapat membantu mencegah kista.

2. Mengonsumsi makanan sehat: Makanan yang sehat dan seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein sehat, dapat membantu menjaga kesehatan ovarium dan mencegah kista.

3. Olahraga secara teratur: Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan ovarium. Olahraga juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.

4. Menghindari penggunaan kontrasepsi hormonal: Beberapa jenis kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko terjadinya kista pada ovarium. Jika kamu memiliki riwayat kista pada keluarga, pertimbangkan penggunaan metode kontrasepsi non-hormonal, seperti kondom atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

5. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi adanya kista pada ovarium sejak dini dan mengambil tindakan medis yang tepat.

Penting untuk diingat bahwa beberapa jenis kista ovarium tidak dapat dicegah, seperti kista fungsional yang umumnya hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, jika kamu mengalami gejala kista atau memiliki riwayat keluarga kista ovarium, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.