Brilio.net - Usai dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (24/10) lalu, kini masyarakat tengah menunggu gebrakan-gebrakan yang bakal dibuat oleh para menteri terpilih. Kebijakan dan gebrakan yang dibuat ini tentu saja diharapkan bisa menguntungkan masyarakat dan juga pelaku usaha di Indonesia.

Setelah melalui hampir satu pekan bekerja, beberapa menteri sudah melakukan beberapa gebrakan. Bahkan, ada menteri yang sudah menggebrak sejak hari pertama. Gebrakan dan terobosan ini tentunya dibuat berdasarkan latar belakang dari para menteri. Seperti diketahui, tak semua menteri dari latar belakang yang sesuai dengan posnya di kementerian. Lewat terobosan dan gebrakan ini, jadi ajang pembuktian diri mereka ke Presiden Jokowi dan masyarakat.

Berikut ini deretan gebrakan dan terobosan yang telah dibuat oleh beberapa menteri, seperti brilio.net lansir dari merdeka.com pada Selasa (29/10).

1. Serahkan gaji pertama untuk BPJS Kesehatan.

terobosan menteri jokowi © merdeka.com

 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan memberikan gaji pertama dan tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya dirinya memulai gerakan moral untuk membantu defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Gaji pertama itu buat seseorang, adalah gaji yang seharusnya diserahkan kepada Yang Kuasa," katanya di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, Jumat (25/10).

Dia mengungkapkan, dalam kasus ini, masyarakatlah yang sedang memiliki masalah dan menderita karena persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. "Maka saya tergerak hati untuk menggerakkan juga kementerian saya untuk berkontribusi membantu," ujarnya usai rapat tertutup dengan BPJS Kesehatan.

2. Terobosan Menteri Pendidikan.

terobosan menteri jokowi © merdeka.com

 

Sebagai menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan ia akan menyiapkan terobosan untuk dunia pendidikan. Sesuai perkembangan zaman, ia akan memanfaatkan teknologi untuk memajukan pendidikan Indonesia.

"Saya belum bisa bilang terobosannya seperti apa, tapi yang jelas berhubung saya milenial dan background-nya teknologi, sudah pasti ada perubahan ke arah sana. Satu, harus berkarakter, merupakan suatu sistem pendidikan berdasarkan kompetensi, bukan informasi saja. Kedua, harus relevansi," katanya.

Selain itu, Nadiem mengatakan akan menjalankan visi Presiden Jokowi dalam pendidikan, menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

"Presiden selalu bilang link and match antara industri dan institusi pendidikan. Skill-skill tersebut yang kita pelajari harus relevan. Tentunya prinsip utamanya yaitu gotong-royong dan kolaborasi. Kita tidak bisa melakukan ini sendirian, harus ada gotong-royong. Pusat dan daerah, orangtua, guru, murid, semua harus gotong-royong menciptakan institusi dan kualitas pendidikan yang lebih baik," ujar Nadiem.

3. Ingin selesaikan kasus HAM masa lalu.

terobosan menteri jokowi © merdeka.com

 

Masalah HAM masa lalu menjadi salah satu isu yang akan dibahas Menko Polhukam, Mahfud MD, di masa kerjanya lima tahun ke depan. Hal-hal yang berkaitan dengan itu akan dia pelajari lebih lanjut.

"Pasti akan dibahas. Upaya upaya menuntaskan HAM masa lalu itu sudah dibahas. Dan saya kira dari waktu ke waktu sudah jadi pembahasan dan agenda, dan kita akan membahasnya sudah pasti," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10)

Namun demikian, katanya, untuk penuntasan masalah tersebut jangan diartikan harus sesuai dengan kehendak sekelompok orang. "Harus untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkap Mahfud.

Bagaimana caranya, kata dia, diharapkan kemudian semua pihak menerima. "Nanti, kalau diselesaikan ada yang tidak setuju, lalu dianggap tidak selesai, itu bukan hidup bernegara, cara preman namanya kalau gitu," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.