Brilio.net - Belanja online melalui marketplace kini semakin menjadi pilihan banyak orang. Apalagi ketika pandemi Covid-19 merebak sejak tahun lalu, belanja online menjadi salah satu cara untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Lewat cara ini orang berbelanja cukup dari rumah saja. 

Selama ini masyarakat sudah mengenal banyak marketplace untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tak hanya marketplace yang menawarkan aneka barang kebutuhan, tempat jualan online yang secara spesifik menjual barang tertentu juga semakin tumbuh. Salah satunya Moselo, tempat jual-beli untuk produk dan jasa kreatif di Indonesia.    

Sebagai creative marketplace, Moselo fokus menampung produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di industri kreatif, terutama seni dan kerajinan tangan.  

Moselo © 2021 brilio.net

“Saat ini, kami memiliki lebih dari 7.000 jenama lokal dalam 11 kategori kreatif dan 57 sub-kategori. Kami menargetkan 20.000 jenama lokal di tahun 2022,” ujar Bernadeth Bellanita, Business Category Manager Moselo.

Kehadiran Moselo berdampak pada tumbuhnya industri kreatif di Indonesia dengan munculnya talenta-talenta yang tersembunyi. Apalagi sejak pandemi merebak tahun lalu, Moselo menjadi marketplace yang dituju pekerja kreatif, terutama yang masuk dalam kategori UMKM.

Toko Oci misalnya, jenama lokal yang didirikan Mutiara Cininta di awal pandemi. Mereka memproduksi merchandise seperti tote bag, pouch, masker, hingga tumbler dengan ilustrasi orisinal bertema makanan lokal Indonesia.

Moselo © 2021 brilio.net

“Aku pikir-pikir kalau hanya dipamerkan di media sosial atau dicetak saja maka responsnya hanya berkutat di ‘wah, bagus, pinter gambar’, lalu apa? Bermula dari itu, aku terus coba terapkan gambar dalam berbagai media,” kata Mutiara.

Begitu juga dengan Prinkadipa, jenama lokal satu ini didirikan ibu dan anak. Dipa adalah anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder. Menggambar menjadi kegemaran Dipa sejak usia 4 tahun. Kolaborasi ini dimulai saat eyang Dipa berulang tahun. Moselo adalah marketplace pertama yang diikuti Prinkadipa. Sejak bergabung dengan Moselo, makin banyak yang mengenal Prinkadipa.

Moselo © 2021 brilio.net

“Kami ingin memberikan sesuatu yang memiliki nilai khusus di hati ibu saya. Dipa yang waktu itu sedang senang menggambar macam-macam daun, saya scan gambarnya, diperbanyak menjadi pattern, ditambah nuansa warna, dan jadilah scarf pertama Prinkadipa. Kerabat dan teman yang melihat scarf itu mendorong kami untuk meneruskan kolaborasi ini,” ujar Prinka.  

Selain sebagai sebuah marketplace, Moselo juga memiliki 13 group chat Moselo Expert (sebutan untuk seller di Moselo) di berbagai regional seperti Jabodetabek, hingga Bali dan Kalimantan. Setiap grup beranggotakan ratusan ahli dengan aktivitas mulai dari berbagi informasi dan pengetahuan seputar bisnis, hingga menjadi tempat para ahli berkolaborasi. Tim Moselo sendiri rutin mengadakan acara untuk sharing atau workshop di group chat tersebut.

Moselo © 2021 brilio.net

“Banyak juga talenta kreatif baru, yang dengan hadirnya Moselo akhirnya memberanikan diri untuk membangun jenama atau semakin fokus dan percaya diri untuk bergerak di industri ini,” tambah Bernadeth.

Moselo juga menggandeng Proud To Post It, official concept store untuk merchandise dari beberapa jenama dan akun populer seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (@nkcthi), Generasi 90an (@generasi90an), dan Kamu Terlalu Banyak Bercanda (@kttb.kttb).