Brilio.net - Di era teknologi seperti sekarang, layanan platform pembiayaan atau yang kerap disebut financial technology (fintech) semakin menjamur. Tidak sedikit platform fintech yang menawarkan pembiayaan dengan cara mudah. Malah banyak banget lho yang cuma dengan mengisi form registrasi secara online, ditambah persyaratan foto KTP dan foto diri, pembiayaan bisa didapat dalam sekejap. Semua dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor lembaga keuangan.     

Tapi tentu saja, Sobat Brilio mesti berhati-hati dalam memilih fintech ya. Jangan sampai gara-gara ingin mendapatkan pembiayaan justru malah membelit kamu di kemudian hari. Yang jelas sih ketika mendapatkan pembiayaan harus digunakan dengan cerdas ya.    

Nah kendati kini semakin banyak platform fintech, namun cara-cara untuk mendapatkan pinjaman secara konvensional juga sampai saat ini masih banyak ditemui. Salah satunya adalah pinjaman berbasis syariah.

Tidak sedikit lembaga keuangan seperti perbankan yang hingga kini tetap menawarkan produk dengan prinsip syariah, termasuk pinjaman. Tujuannya memberikan alternatif pilihan kepada nasabah dan masyarakat untuk memilih produk layanan pinjaman yang meringankan.

Produk pinjaman konvensional dan online umumnya memberikan beban bunga yang cukup tinggi. Sebagai konsekuensi kemudahan pengajuan pinjaman yang diberikan. Bagi sebagian nasabah mungkin memberatkan karena jika diperhitungkan jumlah pengembalian pinjaman lebih besar dari modal pinjaman yang diberikan. Tetapi karena alasan kebutuhan mendesak terpaksa diambil sebagai bantuan darurat.

Berikut delapan fakta kelebihan dan kekurangan pinjaman syariah yang bisa menjadi pertimbangan kamu untuk mendapatkan pembiayaan.  

1. Lebih ringan dibanding pinjaman non syariah

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net globalethicalbanking.com

Menurut Duwitmu.com, pinjaman syariah dinilai lebih meringankan masyarakat karena tidak menyertakan beban bunga dalam pengembaliannya. Melainkan bagi hasil yang nilainya sudah disepakati antara pihak pemberi pinjaman dengan nasabah. Jadi dari awal akad hutang piutang nasabah sudah mengetahui dan menyetujui nilai bagi hasil yang harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman.

2. Sistem bagi hasil, biar kecil tapi berkah

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net jerseyfinance.je

Nilai bagi hasil relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan jenis pinjaman lain. Sehingga tidak membebani nasabah peminjam. Tujuan pemberian pinjaman adalah untuk membantu nasabah dan meningkatkan gairah usaha masyarakat dengan mengharap keberkahan bagi kedua belah pihak. Ini sesuai dengan prinsip syariah.

3. Angsuran flat

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net howwemadeitinafrica.com

Nilai angsuran setiap bulan sama (flat). Bagi nasabah tentu menjadi angin segar, nasabah bisa menghitung kemampuannya dalam membayar angsuran, memilih tenor pinjaman dan besarnya plafon pinjaman yang dibutuhkan. Sehingga diharapkan tidak terjadi keterlambatan pembayaran. Karena tidak akan terjadi kenaikan jumlah angsuran secara tiba-tiba. Menguntungkan bagi kedua belah pihak.

4. Tidak ada biaya administrasi

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net @yans_brilio

Tidak dibebankan biaya administrasi. Biaya ini umumnya memberatkan karena sama saja mengurangi nominal pinjaman yang diberikan. Meskipun sudah diinfokan kepada nasabah di awal kesepakatan pinjaman. Biaya administrasi biasanya dibebankan di awal peminjaman dana. Tetapi dalam sistem syariah tidak ada biaya administrasi untuk pinjaman dalam nominal berapapun.

5. Prinsip syariah yang menguntungkan nasabah

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net pakistaneconomist.com

Menerapkan prinsip-prinsip syariah yang menguntungkan bagi nasabah. Meningkatkan daya guna uang, dana yang mengendap di Bank sebagai hasil dari setoran nasabah digunakan semaksimal mungkin untuk kemanfaatan bersama. Meningkatkan daya guna barang, berhubungan dengan pembiayaan syariah. Meningkatkan peredaran uang, meningkatkan gairah usaha dan menjaga stabilitas ekonomi.

6. Rawan penipuan

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net Cicil.id

Menurut Cicil.id, lembaga keuangan syariah rawan terhadap penipuan dari pihak nasabah, karena menganggap bahwa semua nasabah syariah memiliki i’tikad baik. Bisa terjadi penyalahgunaan dana pinjaman oleh nasabah, sehingga merugikan pihak lembaga keuangan. Sistem bagi hasil yang menguntungkan, merupakan peluang menggiurkan untuk melakukan kecurangan demi kesenangan diri sendiri.

7. Perhitungan bagi hasil yang rumit

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net businessliveme.com

Sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga pinjaman memerlukan perhitungan yang cukup rumit. Banyak terjadi kemungkinan kesalahan dalam penghitungan. Sehingga butuh waktu untuk menentukan besarnya jumlah nominal yang akan menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Agar saling menguntungkan dan sesuai dengan ketentuan syariah, maka dari itulah rosesnya cukup rumit.

8. Proses pinjaman cukup berbelit

Pinjaman Syariah © 2020 brilio.net insights.careinternational.org.uk

Kebijakan risiko ditanggung bersama membawa konsekuensi pada proses pengajuan pinjaman yang agak berbelit. Lebih sulit dibanding pinjaman konvensional. Tujuannya untuk melindungi nasabah dan lembaga penyedia jasa pinjaman. Karena lembaga keuangan penyedia jasa pinjaman juga ikut menanggung jika terjadi risiko selama masa pinjaman berlangsung.

Jadi dalam memilih jenis pinjaman perlu dipertimbangkan secara matang ya. Masing-masing pinjaman mempunyai kelebihan dan kekurangan yang bisa disesuaikan dengan kondisi nasabah. Nominal yang dibutuhkan, urgensi, besarnya angsuran adalah hal pokok yang menjadi perhatian. Jika perbandingannya adalah beban biaya dan bunga, maka pinjaman syariah adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan bantuan dana segar.