Brilio.net - Selama masa pandemi Covid-19, bisnis kuliner bisa dibilang cukup tahan banting dan laris manis. Kendati selama pandemi masyarakat dihantui ketakutan, namun mereka tetap membutuhkan asupan makanan. Nah, jika Sobat Brilio ingin mencoba peruntungan, nggak ada salahnya untuk memikirkan bisnis kuliner. 

Jika kesulitan memulai bisnis makanan dari nol, bisa pilih cara waralaba atau franchise. Waralaba ini cocok untuk pebisnis pemula yang ingin belajar namun bisnis tetap jalan. Roti Kapiten bisa menjadi salah satu waralaba rekomendasi yang memberikan banyak keuntungan.

Makanan jenis roti bisa menjadi pilihan. Selain mudah dalam penyajian, penggemar makanan yang satu ini juga cukup banyak. Dari sisi keuntungan juga cukup menjanjikan. Lihat saja gerai Roti O atau Roti Boy yang tersebar disejumlah pusat keramaian seperti stasiun maupun bandara. Omset yang diapat dari berbisnis roti yang buka di pusat-pusat keramaian semacam itu keuntungannya bisa mencapai Rp 35 juta untuk satu gerai.

Nah seperti apa waralaba Roti Kapiten yang menawarkan beragam keuntungan dan bisa menjadi solusi perekonomian masyarakat di tengah pandemi, berikut tiga faktanya. 

1. Empat paket bisnis

Roti Kapiten © 2020 brilio.net

Bila biasanya waralaba lain hanya menawarkan paket terpisah, Roti Kapiten empat paket bisnis waralaba sekaligus. Mitra tak hanya mendapatkan makanan khas roti rasa kopi saja, tetapi juga mendapat bisnis roti gembong, donat premium dan minuman kopi kekinian. Roti Kapiten ini cukup dikenal banyak peminatnya di Yogyakarta dan Banjarmasin.

Mokhamad Hadi, co-founder Roti Kapiten mengatakan hingga saat ini, Roti Kapiten sudah memiliki dua gerai dan satu rumah produksi di Yogyakarta, serta satu gerai dan satu rumah produksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kemitraan Roti Kapiten ini menawarkan empat paket kemitraan yakni Paket Kios Take Away RP 50 Juta, Paket Cafe Dine In dan Take Away Rp 150 juta, Paket Kios dan Rumah Produksi Rp 150 juta serta Paket Cafe dan Rumah Produksi Rp 250 juta. Perbedaannya hanya pada alat yang didapatkan dan sistem pendukungnya.

2. Solusi ekonomi di tengah pandemi

Roti Kapiten © 2020 brilio.net

Karena banyaknya permintaan, akhir tahun 2020 ini, Roti Kapiten mulai menawarkan kemitraan peluang bisnis waralaba. Tujuannya, agar bisnis ini bisa jadi solusi bagi masyarakat yang terdampak pandemi.

"Jadi kita menyadari dampak pandemi ini mau enggak mau sistem online harus digalakkan, namun gerai yang on the spot juga harus ada sebagai titik distribusi. Mitra akan kita ajari manajemen gerai dan juga online digitalnya,” jelas Hadi.

3. Perjalanan bisnis

Roti Kapiten © 2020 brilio.net

Hadi mulai membangun bisnis Roti Kapiten bersama rekannya, Indra yang menjadi executive chef. Mulanya, mereka berdua berniat membuat bisnis khusus donat dengan segmentasi menengah yang kualitasnya setara dengan J.Co atau Dunkin Donuts. Setelah melewati pergulatan panjang, akhirnya diputuskan untuk membuat menu baru, yakni roti rasa kopi, roti gembong dan sajian kopi kekinian.

“Saya kenal lama dengan Indra yang memang jualan donat. Kebetulan saya mampir ke tokonya dan makan donat buatannya. Saya kaget, rasanya mirip donat J.Co. Akhirnya saya komparasikan donat Indra dengan J.Co. Rasa dan tekstur benar-benar mirip. Herannya lagi, teman saya ini jual donatnya cuma Rp 4 ribu satu bijinya,” ungkap Hadi.

Sejak itu, insting bisnisnya muncul. Ia mengajak Indra untuk mengembangkan usaha donatnya itu. Setelah mempersiapkan semuanya termasuk mengesahkan HAKI merek, akhirnya mereka berani mendirikan satu gerai. Dibantu beberapa teman-teman, mereka berhasil mendirikan PT Kapiten Kuliner Nusantara dengan merek Roti Kapiten.