Brilio.net - Perolehan medali untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo kembali bertambah. Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah menyumbangkan medali perunggu untuk Merah Putih dalam cabang angkat besi kelas 73kg Olimpiade Tokyo, Rabu (28/7).

Rahmat berhak atas perunggu lewat total angkatan 342kg, dengan snatch 152kg dan clean and jerk 190kg. Total angkatan itu ia catatkan dalam pertandingan Grup B yang berlangsung lebih awal.

Rahmat Erwin Abdullah sumbang perunggu © 2021 brilio.net

foto: Instagram/noc.indonesia

Sementara itu, medali emas menjadi milik lifter China Shin Zhiyong dengan total angkatan 364kg (snatch 166kg dan clean and jerk 198kg) yang sekaligus merupakan rekor baru dunia kelas 73kg putra. Medali perak diraih oleh lifter Venezuela Mayora Pernia Julio Ruben dengan angkatan total 346kg (snatch 156kg dan clean and jerk 190kg).

Medali ini menjadi medali ketiga dari cabang angkat besi sekaligus bagi kontingen Merah Putih di Tokyo 2020. Sebelumnya Windy Cantika juga menyumbangkan medali perunggu di kelas 49kg, sedangkan Eko Yuli Irawan meraih perak di kelas 61kg.

Rahmat Erwin Abdullah sumbang perunggu © 2021 brilio.net

foto: Istagram/@noc.indonesia

Lifter kelahiran Makassar 13 Oktober 2000 ini mencatatkan debutnya di Olimpiade pada Olimpiade di Tokyo 2020. Lifter muda ini menjadi salah satu dari lima atlet angkat besi Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo pada 24 Juli-2 Agustus mendatang.

Rahmat yang turun di kelas 73kg itu lolos ke Olimpiade Tokyo setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni lalu. Rahmat mengumpulkan 3,551.5311 poin, berdasarkan catatan resmi IWF.

Perjalanan Rahmat Erwin dalam meraih tiket Olimpiade bisa dibilang cukup mendebarkan. Pasalnya, berdasarkan data IWF hingga April 2021, Rahmat Erwin masih berada di peringkat ke-22 dunia.

Sementara itu, dalam setiap kelas hanya 13 lifter yang mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo, terdiri atas delapan lifter yang masuk jajaran delapan besar dunia dan lima lainnya merupakan wakil dari setiap kontinen atau benua.

Meski berada di luar delapan besar, Rahmat yang berada di peringkat ke-11 itu pada akhirnya berhak tampil di Olimpiade Tokyo lewat jalur kontinental. Ia menjadi lifter berperingkat terbaik mewakili Asia di luar posisi delapan besar.