Brilio.net - Rider Repsol Honda Marc Marquez dipastikan absen pada laga MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika, usai mengalami kecelakaan di Tikungan 7 Highside menjelang akhir sesi pemanasan 20 menit, Minggu (20/3) pagi.

Setelah mengalami kecelakaan, Marquez bisa bangkit. Tapi rider berusia 29 tahun itu sempat terhuyung-huyung dan berhenti saat dia berjalan perlahan keluar dari gravel. Marquez akhirnya kembali ke paddock membonceng skuter sebelum menuju Medical Centre.

Mengingat kerasnya insiden itu, Marquez kemudian dikirim ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, Marquez dinyatakan tidak fit karena mengalami gegar otak.  

 

Seperti dilansir Motorsport.com, dalam kecelakaan tersebut, cengkraman ban belakang Honda RC213V rider Spanyol berusia 29 tahun itu kehilangan traksi off-throttle yang menyebabkan Marquez terlempar ke udara dan jatuh cukup keras.

Seperti semua pembalap Honda, Marquez telah berjuang melawan kurangnya cengkeraman casing ban belakang Michelin yang dimodifikasi sepanjang akhir pekan mulai dari sesi latihan hingga jelang balapan. Ia jatuh tiga kali sepanjang sesi latihan.

Marquez terakhir kali absen pada grand prix pada November, ketika masalah penglihatan akibat gegar otak yang diderita dalam kecelakaan latihan membuatnya absen dari GP Algarve dan Valencia.

Padahal Marquez berharap bisa kembali berlaga secara penuh pada musim tahun ini setelah mengalami cedera serius pada musim sebelumnya. Juara dunia enam kali kelas utama MotoGP itu telah melewatkan setengah dari balapan yang diadakan sejak awal tahun 2020 karena cedera lengan dan mata.

Marquez seharusnya memulai balapan MotoGP Indonesia yang dipersingkat dari posisi ke-14, sebagai pemuncak klasemen Honda.

Masalah ban

Marquez Absen © 2022 brilio.net Motorsport.com

Marquez menjalani akhir pekan GP Indonesia yang sulit, karena perubahan ban belakang oleh Michelin kembali ke desain yang digunakan terakhir kali pada 2018 untuk memerangi panas ekstrem di trek Mandalika. Hal ini menghambat Honda secara signifikan.

Casing baru menyebabkan pengendara Honda harus berjuang keras dengan grip belakang. Kondisi ini yang membuat Marquez mengalami beberapa kali slide besar sebelum kecelakaan yang ia alami.

Michelin diminta mengganti casing ban setelah tes pra-musim di Mandalika mengungkapkan banyak masalah dengan karetnya pada suhu panas. Pada hari Sabtu (19/3) misalnya, rekan setim Marquez di Honda Pol Espargaro—yang  tercepat di tes Mandalika pada Februari lalu—mengatakan perubahan casing ban “tidak adil” di HRC karena ia merasa hal itu berdampak negatif pada tim yang telah membangun motor terbaik di sekitar ban tahun 2022.

Espargaro yang start dari posisi 16 khawatir bisa mencapai finis saat balapan karena kurangnya grip belakang. Hal ini memaksa pembalap Honda untuk mendorong bagian depan motor terlalu banyak.

Hal serupa juga diungkapkan pembalap Suzuki Joan Mir. Ia mengungkapkan kekhawatiran yang sama saat harus berjuang melawan masalah grip belakang sepanjang akhir pekan di Indonesia.

Jumlah lap dikurangi

Marquez Absen © 2022 brilio.net Crash.net

Menjelang balapan Moto2 pada hari Minggu, MotoGP mengumumkan bahwa GP Indonesia akan dipersingkat dari 27 putaran menjadi 20 putaran karena kekhawatiran keselamatan tentang permukaan trek Mandalika karena panas yang ekstrem.

Tidak jelas apakah kecelakaan Marquez memiliki andil dalam memengaruhi keputusan ini, yang juga berdampak pada balapan Moto2.