Brilio.net - Sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari banyak orang. Bahkan sekarang ini sudah banyak sekolah-sekolah sepak bola cilik yang dapat menyalurkan bakat para anak-anak Indonesia yang ingin menjadi pemain sepak bola profesional.

Ternyata, bergabung di sekolah sepak bola aja belum cukup lho untuk bisa menjadi pemain professional. Berlaga di luar negeri untuk melawan tim-tim lain untuk mengukur kemampuan mereka juga penting.

Nah, untuk ke-14 kalinya Aqua Danone Nations Cup (DNC) memberikan wadah atau platform kepada anak-anak Indonesia dari Sabang hingga Merauke untuk mengasah kemampuan mereka dalam olahraga sepak bola. Hingga saat ini, sudah ada 16 tim SSB (Sekolah Sepak Bola) dari sejumlah wilayah di Indonesia yang bakal memperebutkan satu tiket mewakili Indonesia untuk tampil di putaran final dunia Danone Nations Cup.

Melalui proses kualifikasi mulai dari kabupaten, kota dan provinsi, yang sebelumnya diikuti ratusan SSB dari pelosok Tanah Air, telah terkumpul 16 tim yang terbagi ke dalam empat grup untuk berkompetisi di final nasional yang digelar pada 23-24 Juli di Stadion Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. Pemenang bakal berangkat ke Prancis untuk mewakili Indonesia.

“Adik-adik di sini adalah mereka yang akan dipilih satu menjadi wakil Indonesia. Mereka akan bersaing bersama 30 negara di dunia. Tentunya, kami selalu memberikan semangat dan dukungan bahwa kalian bisa bermimpi dan menjadi bibit-bibit pesepakbola Indonesia,” kata Vice President Aqua, Leila Jafaar kepada awak media di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk event DNC tahun ini, Aqua Danone menunjuk pelatih Jacksen F Tiago yang akan memimpin “Garuda Cilik” di Prancis. Sebagai persiapan mereka akan menjalani pemusatan latihan di Malang, Jawa Timur.

Pada kesempatan tersebut Jacksen, yang juga melatih tim serupa pada 2014, mengaku sangat bangga dengan kesempatan tersebut. Bahkan, pelatih asal Brasil ini rela menolak tawaran klub lain demi memimpin anak-anak tersebut tampil di Prancis.

“Saya sangat terkesan dengan DNC. Saya tolak klub-klub lain karena ingin bersama adik-adik di sini karena Aqua menawarkan sesuatu untuk saya berlatih di sini, ada kepuasan batin. Senyum anak-anak itu luar biasa. Meskipun saya tidak dibayar, saya akan tetap di sini,” ucap Jacksen.

Mantan pelatih timnas Indonesia itu juga tak lupa berpesan kepada anak-anak agar tidak putus saja jika nanti bukan menjadi tim yang lolos. Menurutnya DNC ini adalah awal untuk mewujudkan mimpi. “Ini adalah awal. Meski kalah tidak juara, tapi kalian adalah pemenang. Enjoy saja, nikmati setiap pertandingan. Adik-adik akan mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran,” katanya.

Sementara itu, mantan pemain timnas U-19 Muchlis Hadi Ning turut memberikan semangat bagi anak-anak tersebut. Dia juga sempat menceritakan pengalamannya mengikuti DNC tahun 2005 hingga bisa menjadi pemain tenar seperti saat ini.

“Dulu saya tidak lolos ke putaran final nasional. Tapi saya tidak sedih, Saya terus latihan. Kekalahan itu bukan akhir segalanya, tapi saya bertekad meningkatkan penampilan hingga saat ini,” kata pemain PSM Makassar itu.