Brilio.net - Pandemi Covid-19 berimbas pada berhentinya kompetisi sepak bola Indonesia. Banyak pesepak bola Indonesia yang akhirnya memilih menyibukkan diri dengan kegiatan lain di luar lapangan.

Salah satunya seperti yang dilakukan kapten Persib Bandung Supardi Nasir. Pemain 39 tahun itu kini disibukkan dengan membuka bisnis pakaian muslim.

Mantan pemain Pelita Jaya dan Sriwijaya FC itu sudah menggeluti bisnis baju muslim sejak 2018. Bisnis tersebut ia lakukan bersama sang istri yang berada di Pekanbaru.

Membuka usaha di tengah pandemi, dikatakan Supardi, memang terasa berat. Namun, pemilik nomor punggung 22 itu mencoba memahami kondisi tersebut dan bersyukur bisnisnya masih bisa bertahan.

"Tetap jalan alhamdulillah, bukan berarti saya tidak bersyukur tapi situasi, karena PPKM juga kan orang jadi lebih sedikit ke luar dan dibatasi juga," ujar Supardi.

Ia juga menambahkan, meski berat, PPKM harus dilakukan demi mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Supardi bisnis saat PPKM © 2021 berbagai sumber

foto: Instagram/@persib

Disinggung mengenai rencana membuka usaha lain, Supardi mengaku belum terpikirkan. Ia lebih memilih fokus membela Persib Bandung di kompetisi Liga 1 yang akan bergulir 20 Agustus mendatang.

"Sampai saat ini belum ada, saya masih fokus pemain. Nama usahanya masih SN, di satu sisi saya enggak bisa ke yang lain," ungkap Supardi.

Terkait hal itu, kini Supardi tekun menjalani latihan mandiri agar kondisi fisiknya tetap terjaga. Tim pelatih rutin memberikan progam latihan setiap pekannya melalui format video.

"Ya latihan mandiri. Di samping latihan mandiri, saya istirahat. Enggak ada kegiatan lain karena saya harus menjaga. Di satu sisi saya mau berlatih, tapi punya sedikit kekhawatiran karena situasi di sini juga enggak jauh beda dengan di Bandung," tuturnya.

Menurutnya, latihan mandiri yang dilakukan juga tidak bisa sebebas dulu. Kondisi pandemi membatasi ruang gerak latihannya.

"Misalnya saya terbiasa kalau ada waktu bisa jogging, keliling di luar rumah. Tapi sekarang gak bisa lakukan itu," jelas Supardi.