Brilio.net - Indonesia tengah berduka akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (2/10). Kejadian yang menelan 182 korban ini menyisakan pilu yang sangat mendalam, khususnya bagi segenap pencinta sepak bola di Indonesia.

Sepak bola sebagai olahraga paling populer di dunia, memang tak bisa lepas dari para suporter yang fanatik. Tak jarang, fanatisme suporter itu berujung pada kejadian kerusuhan antar suporter, atau rusuh karena mendapat tindakan represif dari pihak keamanan.

Dirangkum brilio.net pada Minggu (2/10), ini dia tujuh insiden yang menelan korban jiwa dalam sepak bola.

1. Tragedi Hillsborough

Daftar insiden di dunia sepak bola urutan pertama adalah kejadian Hillsborough, Inggris tahun 1989. Pada saat itu tengah berlangsung pertandingan Liverpool melawan Nottingham Forest di Hillsborough Stadium, Sheffield, Inggris.

Pertandingan tersebut sengaja digelar di tempat yang netral, tetapi kerusuhan tidak dapat dihindarkan. Berawal dari banyaknya suporter Liverpool yang memadati stadion dan para suporter Nottingham Forest tidak memiliki banyak tempat.

Ketika salah seorang perangkat pertandingan membuka salah satu gerbang, para suporter dengan antusias memasuki pintu tersebut dengan berdesakan. Sebanyak 3.000 orang terjebak dalam insiden itu, dan banyak di antaranya terinjak-injak hingga tumpah ke dalam stadion.

Akibatnya, 96 orang tewas karena insiden tersebut. Kejadian di Hillsborough adalah kejadian paling kelam di dunia sepak bola Inggris hingga sekarang, dan jadi pembelajaran bagi tata kelola sepak bola di negeri Ratu Elizabeth tersebut.

2. Tragedi Kathmandu, Nepal

Sebanyak 93 orang tewas di Stadion Nasional Kathmandu, Nepal, pada 1988. Insiden mengerikan itu terjadi pada laga sepak bola lokal antara Janakpur Cigarette Factory vs Liberation Army. Kencangnya tiupan angin menjadi awal dari tragedi berdarah ini.

Hujan es mengakibatkan suporter berusaha berlarian menyelamatkan diri lantaran stadion yang sebagian besar tidak beratap. Kepanikan itu menyebabkan ratusan orang terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri dan menelan 93 korban jiwa.

3. Mateo Flores Nat’l Stadium

Tragedi ini terjadi di Stadion Nasional Mateo Flores di Guetamala. tragedi yang terjadi pada tahun Oktober 1996 ini menelan sebanyak 80 korban jiwa.

4. Port Said Stadium Riot

Kerusuhan Stadion Port Said adalah serangan massal yang terjadi pada 1 Februari 2012 di Stadion Port Said di Port Said, Mesir, saat pertandingan liga sepak bola utama Mesir antara Al-Masry dan Al-Ahly.

Setidaknya 79 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka setelah ribuan suporter Al-Masry menyerbu lapangan, menyusul kemenangan 3-1 oleh Al-Masry. Pendukung Al-Masry menyerang pendukung Al-Ahly, dan juga para pemain, menggunakan pisau, pedang, klub, botol, dan petasan sebagai senjata.

5. The Estadio Nacional Disaster

Daftar tragedi paling mematikan di dunia sepak bola urutan pertama adalah kejadian di Estadio Nacional, Peru tahun 1964. Saat itu tengah berlangsung pertandingan antara Tim Nasional Peru melawan Tim Nasional Argentina.

6. Accra Sports Stadium Disaster

Daftar tragedi paling mematikan di dunia sepak bola urutan kedua adalah kejadian di Accra Sports Stadium, Ghana, Afrika Barat tahun 2001. Kejadian mematikan di Ghana itu mengakibatkan setidaknya 126 orang korban tewas.

Dilansir dari Ghana Net, korban tewas bahkan lebih banyak lagi yang terdaftar di rumah sakit. Kejadian mengerikan itu terjadi saat pertandingan antara Accra Hearts of Oak Sporting Club dan Asante Kotoko, dua klub besar sepak bola di Ghana.

Kerusuhan dipicu oleh adanya kekesalan Asante Kotoko karena timnya kalah 2-1 melawan Accra Hearts of Oak Sporting Club. Suporter yang kesal mulai menghancurkan bangku stadion yang dipenuhi sekitar 40.000 massa.

7. Tragedi Kanjuruhan

Tragedi ini terjadi usai lanjutan pertandingan Liga 1 Indonesia pekan ke-11 yang mempertemukan derby Jawa Timur antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Sabtu (2/10). Bermain di kandang sendiri, Arema FC harus takluk dari rival dengan skor 2-3.

Aremania sebagai suporter setia Laskar Singo Edan, merasa tak puas dengan kekalahan tim kesayangannya ini. Mereka berusaha meluapkan amarahnya dengan berusaha masuk ke stadion dan melemparkan benda-benda yang dibawanya.

Tak berhasil dikendalikan oleh pihak keamanan, mereka justru menembakkan gas air mata ke aa kerumunan massa yang mengamuk. Alhasil, kekacauan makin menjadi hingga para korban berjatuhan sampai berjumlah 182 korban.