Brilio.net - Cinta bisa datang dengan cara yang tidak terduga. Kalimat itu merupakan gambaran dari perjalanan asmara antara Ace Muhamad Solihin (33) dan Nur Aeni.  Satu dekade yang lalu, Ace dan Nur Aeni sama-sama melamar di sebuah perusahaan di Cianjur. Tidak hanya masuk divisi yang sama, kedua orang ini juga merasakan cocok dalam hal perasaan. Sayangnya, sebelum dilamar, Nur Aeni sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

“Hari ini tepat sepuluh tahun meninggalnya calon istriku,” ucap Ace dengan suara gemetar ketika bicara kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Senin (5/10). Jalinan cinta Ace dan almarhum memang terbilang singkat, hanya empat bulan. Akan tetapi, almarhum merupakan wanita yang paling spesial bagi Ace sejak pertemuan pertamanya.

Pria asal Cianjur ini berani mengungkapkan perasaannya kepadanya ketika berumur 23 tahun. “Aku bukan nyari pacar, yang aku cari adalah pendamping hidup,” jawab sang almarhum ketika Ace menembaknya. Tanpa ragu-ragu, Ace langsung menjawab, “Oke aku siap.” Untuk menunggu jawaban darinya, Ace harus menunggu selama satu minggu.

Memang benar jika Ace menganggap Nur Aeni wanita yang tidak ada duanya. Sebelum almarhum memberikan jawabannya, dia mengajak Ace untuk berpuasa. Dia bilang bahwa dia ingin ditemani untuk mengganti puasa Ramadannya, padahal ada maksud lain.  “Aku mengajak puasa Aak sebagai tanda awal hubungan kita,” jawab almarhumah. Kalimat itu diucapkan oleh Nur Aeni saat mereka buka puasa bersama. Menanggapi hal itu, Ace tidak percaya bahwa almarhum bersedia menjadi pasangannya.

Mengawali hal baik dengan sesuatu yang baik bukan berarti bebas dari hambatan. Ace dan Nur Aeni ternyata tidak direstui oleh pihak keluarganya almarhum. “Kita dianggap tidak selevel,” tutur Ace. Memang keluarga almarhumah secara sosial lebih tinggi dibandingkan dengan dirinya. Selain itu, mereka sempat break selama satu bulan kemudian nyambung lagi sekitar dua bulan. Itulah mengapa dia memilih pindah ke Jakarta untuk menenangkan diri.

Meski sudah memasuki masa yang indah lagi, Ace ternyata disapu oleh badai kesedihan. Kabar kepergian almarhum didapat setelah dua hari pemakaman karena dia sudah pindah ke ibu kota. Bahkan dia tidak percaya dengan kabar tersebut. Alamarhum meninggal pada Oktober 2005.

Duka ini membuat Ace menutup diri untuk wanita lain selama satu tahun. Meski sekarang sudah berkeluarga, Ace tetap tidak bisa melupakan sosok almarhum. Dia masih ingat tentang kenangan saat almarhum memberikan menu buka puasa yang dibawanya jauh-jauh dari rumahnya ke kantor waktu itu. Dalam setiap doa, dia juga sering menyebut namanya.

Pernah suatu kali istrinya cemburu karena ada bukti percakapan antara Ace dan almarhum di ponselnya. Bahkan sang istri juga marah-marah karena hal tersebut. “Kamu mau cemburu sama orang yang sudah mati?” ucap Ace saat menjelaskan percakapan tersebut. Langsung saja istrinya terdiam dan tidak menanyakan lagi.

Bagi dia, sosok Nur Aeni memang tidak bisa dilupakan. Apalagi waktu itu, Nur Aeni pernah mengatakan bahwa Ace merupakan pria terbaik dalam hidupnya. Acepun juga menganggap hal yang sama. Lebih pahitnya lagi Ace juga belum sempat melamar almarhum. Dia mengaku bahwa sudah tiga kali Nur Aeni menjumpai dirinya lewat mimpi. Dalam mimpinya, sosok almarhum selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Cerita ini disampaikan oleh Ace Muhamad Solihin melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.