Brilio.net - Indonesia  tak pernah kehabisan stok orang-orang kreatif. Tak hanay penemuan ilmiah, barang-barang kreatif dan unik pun tercipta dari tangan anak muda Indonesia. Barang-barang kreatif itu tak hanya tercipta dari benda-benda mahal. Banyak orang yang mengkreasikan sesuatu dari barang-barang bekas.

Salah satunya adalah Pauline, jebolan Teknik Arsitek Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Di tangan Pauline kertas-kertas sisa yang sudah tidak terpakai kini disulap menjadi jurnal handmade yang lucu dan unik. Sebagai mahasiswa arsitek, dia akrab dengan kertas dan aneka pernak-pernik. Nah, sisa kertas dan pelengkapnya itu dia sulap menjadi barang-barang yang cantik.

 

Kreasikan agenda dari kertas sisa, hasilkan fulus Bisnis kreatif. Kreasikan agenda agar tak bosan dan monoton.

Nah kertas-kertas sisa itu dimanfaatkan untuk mendesain agenda dan sketch book yang kece. Jadi, tak bosan dengan warna dan desain agenda yang itu-itu saja. Pauline jeli melihat peluang, dia pun membuka usaha bersama dua orang rekannya.

Inspirasi desain jurnal kreasinya didapat dari berbagai jenis teknik jahit. Sedangkan bahan kertas yang akan dijahit bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Untuk kebutuhan menggambar misalnya, tersedia pilihan kertas seperti canson, concord, linen,  dan masih banyak lagi.

Untuk sampul Pauline menggunakan bahan kain yang nyaman dengan bahan kertas hardcover sehingga bisa digunakan di manapun. Dia lebih suka menggunakan kain kanvas dan kain batik. Pauline menggunakan teknik jilid jahit kepang kuno yang digunakan sejak abad 20 SM. Sehingga hasilnya sangat kuat dan berkarakter.

Dua partnernya, Iwang dan Detty yang masing-masing berperan sebagai marketing dan ilustrator. Sebagian besar pelanggannya berasal dari Yogyakarta dan Jakarta dari berbagai kalangan. Antara lain mahasiwa, seniman perupa, arsitek, penulis novel, hingga pelajar.

"Karena masih permulaan, omsetnya sekarang baru mencapai Rp. 2.500.000 per bulan," ujar dara kelahiran Yogyakarta 24 tahun silam.

Kreasikan agenda dari kertas sisa, hasilkan fulus Kreatif. Padukan kertas dan kain jadi agenda cantik.

Awalnya Pauline hanya memanfaatkan stok koleksi kertasnya yang lama sebagai bahan baku. Namun, seiring dengan banyaknya pesanan, kini ia mulai membeli kertas serta bahan sampul. Harga yang dipatok berkisar antara Rp 25.000- 200.000 per produk tergantung dari ukuran dan jenis kertas yang digunakan. Siapa sangka, berawal dari hobi dan kebutuhan pribadi kini bisa menjadi rupiah.

"Tantangannya adalah bagaimana memenuhi desain yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan," ucap alumnus UKDW Yogyakarta ini sambil tersenyum.