Brilio.net - Jiwa usaha dalam diri Wahyu Putra Perdana sudah begitu kuat mendorongnya berwirausaha. Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara ini akhirnya memilih untuk memulai usaha bimbingan belajar (bimbel) setelah dia berdiskusi bersama seorang rekannya, Reza Fauzi Fahlevie. Untuk dapat menjangkau pasar yang cukup luas, mereka menarik beberapa orang lagi untuk menjadi mentor/pengajar. Dibentuklah bimbingan belajar bernama Bees Knees yang mulai beroperasi pada Februari 2012.

Beberapa bulan berjalan, bimbel yang menawarkan program kelas dan privat ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. Beberapa orangtua/wali memercayakan anak-anaknya untuk diberi tambahan didikan di lembaga milik Wahyu dan Reza.

"Peserta banyaknya waktu dekat ujian nasional, karena pada takut nggak lulus. Untuk yang kelas sama yang privat kita bedakan mentornya," tutur Wahyu pada brilio.net, Rabu (11/8). Tak kurang dari 20 orang total karyawan yang dipekerjakan di Bees Knees.

Namun, setelah selesai periode bimbingan, tanpa disangka ternyata satu per satu karyawan yang ditugasi sebagai para mentor tersebut mengundurkan diri. "Beberapa nggak terus terang kenapa keluar. Setelah ditelusuri, baru ketahuan kalau ternyata para orangtua melanjutkan bimbingan langsung menghubungi ke mentor bersangkutan. Jadi nggak lewat kami lagi," jelas Wahyu.

Semakin lama semakin banyak yang keluar. Beberapa memang punya alasan tertentu yang bisa diterima, namun mayoritas tanpa alasan terang. Karena merasa berat untuk melanjutkan, dua pemuda ini memilih menyudahi usaha ini pada Mei 2013.

"Terakhir tinggal kami berdua yang tersisa. Sistemnya juga masih banyak lubangnya, dan kelihatannya susah menyempurnakannya. Akhirnya kami pindah ke usaha ayam goreng saja," tutup Wahyu sembari tertawa.