Brilio.net - Sebagai bukti telah menemukan pasangan hidup, pernikahan seharusnya menjadi sumber kebahagiaan. Akan tetapi banyak orang yang tidak merasakannya. Hal semacam ini ternyata juga dialami oleh Kumalasari (bukan nama sebenarnya). Mulai dari awal menikah hingga bercerai, wanita berumur 40 tahun ini belum pernah merasakan sebuah kebahagiaan. Bahkan, musibah selalu datang bertubi-tubi menimpanya.

"Suami saya kepergok selingkuh dua kali, tetapi yang ketiga saya kecolongan," kata wanita kelahiran Solo ini ketika bercerita kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Senin (12/10).

Sejak berumah tangga, keuangan keluarga Kumalasari memang tidak stabil. Akhirnya, dia memilih bekerja untuk menggenapinya meski sebenarnya tak cukup.

"Penghasilan suami saya hanya cukup untuk makan saja," ujarnya.

Anehnya, sang suami Raharja (nama samaran) tidak pernah menghargai usahanya. Pria yang dikenalnya sejak SMA ini malah sering berjudi dan bermain dengan wanita lain. Tidak tahan dengan kondisi itu, pasangan ini akhirnya pisah ranjang sejak 2006. Karena sibuk dengan pekerjaan, kedua anaknya dipasrahkan kepada mertuanya. "Tetapi biaya hidup (anak) tetap dari saya," kata dia. Meski seringkali Raharja masih tetap mengambil jatah transferan uang Kumalasari untuk berfoya-foya.

Karena tiba-tiba menghilang, pada 2011, Kumalasari menggugat cerai suaminya karena sudah tidak ada nafkah lahir batin semenjak tahun 2008. Meski sudah bercerai, anak-anaknya tetap diasuh oleh mertuanya. "Saat persidangan pun suami saya tidak datang, bahkan dia juga tidak tahu kalau sudah saya ceraikan," keluhnya.

Sebelum proses perceraian, ternyata suaminya telah menikah dengan wanita lain dan sudah mendapatkan seorang anak. Ketika bertanya dengan keluarga Raharja, kabar ini terkesan ditutup-tutupi. "Mertua saya takut jika uang anak-anak disetop karena memang mereka tidak bekerja," ujarnya.

Setelah resmi bercerai, akhirnya dia tinggal di rumah adiknya. Nahasnya, setelah uang habis dia malah diusir. Akan tetapi dia beruntung karena ada orang yang peduli mencarikan rumah kontrakan murah. Bahkan baru-baru ini, anak nomor duanya divonis dokter terkena tumor.

"Sebenarnya gejalanya sudah sejak kecil, tetapi sering terlantar, makanya baru ini baru diperiksa," paparnya.

Untuk mengurus pengobatan anaknya, Kumalasari harus bolak-balik Bekasi-Cianjur-Bandung. Karena tergolong langka, penyakit anak bungsunya ini harus menjalani proses pengobatan yang panjang. Karena tidak enak dengan bosnya, Kumalasari akhirnya memasrahkan anaknya kepada orangtuanya hingga masalahnya benar-benar clear.

Wanita yang sekarang bekerja sebagai marketing ini akhirnya berkesimpulan bahwa prahara rumah tangganya yang terjadi selama ini disebabkan tak dapat restu dari orangtua sejak sebelum menikah. "Ayah tidak setuju karena kami beda suku," ungkapnya. Tetapi karena Raharja tidak patah semangat waktu itu, akhirnya lamarannya diterima. Namun pada akhirnya Raharja tidak menjadi sosok pemimpin keluarga yang baik. Dia tak pernah turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh ulahnya sendiri.

Cerita ini disampaikan oleh Kumalasari melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.