Brilio.net - Di mata  C (21), keluarga tak lagi menjadi tempat kembali paling menenangkan dan menenteramkan. Kejadian beberapa tahun silam tak hanya membekas kuat, namun menyisakan trauma hingga kini.

Kejadian pahit yang dialami siswi salah satu sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini terjadi ketika dia duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Ketika itu sepulang sekolah dirinya sering main ke rumah paman yang merupakan kakak dari pihak ibu. C mengisahkan, sang paman melakukan tindakan tak senonoh pada dirinya bersama salah seorang anak laki-lakinya.

Dengan kejadian ini, C menjadi pribadi yang tertutup dan paranoid kepada laki-laki. Jika didekati dengan salah seorang teman cowok di sekolah, terbayang perbuatan keji sang paman yang tega dilakukan padanya itu. Tak hanya ketakutan, bahkan C bisa sampai menangis.

Butuh waktu lama untuk bisa menjadi perempuan pada umumnya yang punya ketertarikan dengan laki-laki. Butuh keberanian juga bagi C untuk menceritakan kisahnya ini dengan temannya. Nasihat agar tak perlu malu selalu dikatakan oleh beberapa teman dekatnya. Sebab ini merupakan suatu musibah yang tak dikehendaki dan menjadi awal penguat dirinya untuk bisa bersikap wajar kepada laki-laki.

Hal yang dipesankan C adalah, agar para orangtua menjaga dengan baik para putra-putrinya. Jangan terlalu percaya meskipun itu saudara sendiri, mengingat rawan sekali anak-anak menjadi korban kejahatan. Sebab zaman sekarang sudah tak bisa dibedakan lagi mana baik mana buruk.

Cerita ini disampaikan oleh C melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!