Brilio.net - Tayangan video amatir dari netizen terkait aksi polisi melawan teroris di Jalan MH Thamrim, Jakarta Pusat menuai pujian. Aksi polisi yang sedang baku tembak dalam jarak dekat dengan teroris dan berlindung di balik mobil dinas Fortuner hitam adalah AKBP Susatyo Purnomo, Kabag Ops Polrestro Jakpus, bersama lima anggota Patroli Bermotor UPS Sabhara.

Saat itu Kabag Ops Jakpus sedang melakukan Pengamanan di Mahkamah Konstitusi. Setelah ada info bom dan penembakan anggota lantas, ia bersama lima anggota Patroli Bermotor UPS Sabhara menerobos batas perempatan Bank Indonesia (BI) menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah ditutup anggota lantas karena informasi ada beberapa anggota lantas yang sudah di tembak.

"Saya bersama 5 anggota Sabhara mengepung dr depan strbuck hanya dalam jarak 10 meter dari pelaku yg bersembunyi dari balik tembok pagar strbuck. agar ruang gerak mereka terkunci diberikan tembakan yg menunjukkan adanya perlawanan. Kedatangan saya ternyata membuat panik pelaku dan menyerang membabi buta dengan melempar bom rakitan dan tembakan. 2 tembakan mengenai pintu kiri belakang. Kemudian melempar bom pertama dan kedua yg jaraknya hanya sekitar 1 meter dr mobil dinas saya. Kemudian saya keluar mobil dari pintu di sisi kanan," keterangan AKBP Susatyo Purnomo, Kabag Ops Polrestro Jakpus dikutip brilio.net dalam laman Facebook Divisi Humas Polri, Jumat (15/1).

BACA JUGA: Aksi di Sarinah, massa kirim pesan berbahasa arab untuk ISIS

Fokus para teroris langsung ke Kabag Ops Jakpus. Ia jadikan posisi tersebut sebagai pengalihan konsentrasi pelaku sehingga ada ruang gerak bagi anggota lain untuk mendekat. Sementara dari sisi kiri starbuck, AKBP Susatyo Purnomo melihat sudah ada Karo Ops, Kapolsek Menteng, disusul Dirkrimum Polda Metro Jaya, dan lain-lain yang akan mendekat. Saat itu juga menolong anggota yang terjebak sebagai sasaran tembak karena tidak ada tempat berlindung selain mobil dinas AKBP Susatyo Purnomo.

Dikarenakan sudah ada ledakan bom dua kali dari jarak dekat dan sangat memungkinkan lemparan berikutnya akan semakin dekat, AKBP Susatyo Purnomo perintahkan anggota Sabhara untuk tiarap dan mundur teratur ke arah taman pembatas jalan. Setelah semua berhasil mencari perlindungan di taman, AKBP Susatyo Purnomo bergegas mundur dengan menyetir sambil tidur terlentang untuk mempersiapkan bantuan dari satuan lainnya. Kemudian bersama anggota Gegana Polda Metro Jaya kembali masuk ke gedung untuk penyisiran bersama Kapolres dan Wakapolres.

"Yang saya lihat 2 granat rakitan yg dilempar ke mobil saya itu mekanismenya harus dibakar sumbu baru dilempar. Ketika ada yg dibakar namun belum sempat dilempar sudah tertembak terorisnya dan meledak," tambahnya.

Menurut AKBP Susatyo Purnomo, kalau mereka tidak dihadang dari depan, bisa kejadian seperti di Paris. Mereka bebas mencari sasaran karena masyarakat berada sangat dekat dengan pelaku atau TKP termasuk melempar bom ke pejabat kepolisian atau polisi lainnya saat olah TKP, mengingat yang menjadi target mereka adalah polisi.