Brilio.net - Siapa sih yang tak kenal candi. Bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Hindu dan Budha itu kini menjadi salah satu objek pariwisata menarik di Indonesia. Dua candi terbesar yakni Prambanan dan Borobudur pun setiap harinya tak pernah sepi dari pengunjung.

Dikutip dari situs candi.perpusnas.go.id, Selasa (2/6), kata candi mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi bangunan, antara lain tempat ibadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja, tempat pemujaan atau tempat bersemayam dewa, dan gapura. Meskipun fungsinya bermacam-macam, secara umum candi tak bisa dilepaskan dari kegiatan keagamaan Hindu dan Budha.

Karena ajaran Hindu dan Budha berasal dari India, maka bangunan candi banyak mendapat pengaruh India dalam berbagai aspek seperti gaya arsitektur, teknik bangunan, hiasan, dan sebagainya. Meski begitu, pengaruh kebudayaan dan kondisi alam setempat juga punya pengaruh kuat, sehingga arsitektur candi Indonesia punya karakter tersendiri, baik dalam penggunaan bahan, teknik kontruksi maupun corak dekorasinya.

Lalu apa perbedaan candi Hindu dan candi Budha? Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, antara candi Hindu dan Budha masing-masing mempunyai perbedaan tersendiri. salah satu perbedaannya terdapat pada makna dari bagian candi.

Bangunan candi Hindu dibagi menjadi tiga bagian, bagian bawah disebut Bhuloka yang merupakan simbol dari kehidupan dunia yang fana, bagian tengah disebut Bhurvaloka yang merupakan lambang dari dunia pembersih atau pemurnian, dan bagian atas disebut Svarloka yang merupakan kehidupan para dewa yang ada di nirwana.

Sedangkan candi Budha dibagi tiga menjadi Kamadhatu (bagian dasar candi) yang melambangkan kehidupan manusia yang penuh dosa, Rupadhatu (bagian tengah candi) melambangkan kehidupan manusia di dunia yang hanya mementingkan nafsu, dan Arupadhatu (bagian atas candi) yang melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.

Bentuk bangunan candi Hindu biasanya sederhana, tanpa hiasan, dan dibangun dalam kelompok namun masing-masing berdiri sendiri serta tidak beraturan letaknya. Bentuk candi seperti ini bisa dilihat pada Candi Prambanan, Dieng, dan Gedongsongo.

Sementara candi Budha bentuk bangunannya indah dan sarat dengan hiasan. Candi di wilayah utara ini umumnya dibangun dalam kelompok dengan pola yang sama, yaitu candi induk yang terletak di tengah dikelilingi oleh barisan candi perwara. Model candi seperti itu bisa dilihat pada Candi Borobudur, Mendut, Sewu, dan Kalasan.

Selain itu, candi Hindu umumnya mempunyai bentuk yang lebih tinggi dan menjulang, sedangkan candi Budha punya tampilan agak datar dan mempunyai stupa pada bagian puncak. Pada candi Hindu tak akan ditemui stupa karena punya bentuk yang lancip pada bagian atasnya.

Nah, setelah kamu tahu perbedaannya, kapan kamu agendakan harimu untuk mengunjungi candi-candi Hindu dan Budha?