Brilio.net - Seorang kepala keluarga memang harus bertanggung jawab menghidupi semua anggota keluarganya. Hal itulah yang dipegang teguh Muhamad (52) asal Kebumen, Jawa Tengah, meski dia harus berjuang keras untuk memenuhi kewajiban itu. Penyandang tunanetra ini tak pernah patah arang demi menghidupi keluarganya.

Muhamad yang tunanetra sejak lahir itu saban hari berjualan sapu dan kipas tradisional di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Saat brilio.net menemuinya di sekitar Pasar Beringharjo, Kamis (14/5), pria yang akrab disapa Pak Muh itu tengah melayani seorang pembeli yang ingin membeli sapu ijuk yang dijualnya. "Saya sudah dari tahun 1986 berjualan di Yogyakarta, tinggalnya juga di masjid pasar sini. Jualan di Yogya karena di Kebumen penjualannya tidak seperti di sini," ujarnya pelan.

Demi keluarga, tunanetra ini merantau jualan sapu & tidurnya di masjid

Bapak tiga putra tersebut juga harus rela berpisah dengan keluarganya untuk mencari nafkah di Yogyakarta, yang walaupun tidak begitu besar tapi penghasilannya bisa untuk menghidupi keluarganya. "Kalau pendapatan sehari ya nggak tentu rata-rata Rp 20 ribu, tapi alhamdulillah untuk istri dan tiga anak saya di Kebumen sana," sebutnya.

Lalu bagaimana caranya ia bisa sampai ke Yogyakarta? Ia mengatakan sedari dulu sudah terbiasa naik bis umum. "Pulang pergi naik bis, pulang ke Kebumen kalau dagangannya sudah habis nanti kembali lagi setelah beli barang dagangan," tuturnya.

Ia bersyukur walaupun dirinya tunanetra, tidak ada orang yang tega menipunya. Ia justru malah sering mendapat bantuan dari orang yang dermawan. "Alhamdulillah selama ini tidak pernah ditipu, dari bentuk uang saya bisa menebak nominalnya. Malah banyak pembeli sering tidak mau dikasih kembalian, banyak yang membantu," ucapnya penuh syukur.