Brilio.net - Tak ada siapapun di dunia ini yang menginginkan memiliki kelainan seksual apalagi menjadi gay. Memiliki kelainan seksual membuat Aldi (27) sering merasakan tekanan psikologis dari lingkungannya. Sesungguhnya tak ada sedikit pun niat Aldi untuk menjadi homo seksual, namun kondisi lingkungannya saat itulah yang membuat sosok Aldi menjadi berubah. Siapa sangka, alasan terbesar Aldi tidak menyukai perempuan malah berasal dari perempuan yang sangat disayanginya, yaitu ibunya. Kekecewaan terhadap sang ibu berdampak besar bagi kehidupannya hingga saat ini.

"Waktu itu usia saya masih 6 tahun, ibu adalah sosok yang sangat saya sayangi, keluarga kami harmonis. Sampai pada suatu hari saya memergoki ibu sedang berhubungan badan dengan pria lain di rumah. Itu membuat saya benar-benar kecewa kepada ibu saya," cerita Aldi ke brilio.net melalui layanan story telling 0800-1-555-999, Sabtu (14/11).

Aldi menyaksikan wanita yang sangat dihargai dan disayanginya itu sedang bermain hati dengan pria lain. Dia marah melihat hal itu, namun dirinya tidak dapat berbuat apapun. Perbuatan selingkuh yang dilakukan oleh ibunya pun bukan kali pertamanya, dan ayahnya senantiasa memaafkannya. Berselang beberapa bulan setelah Aldi menyaksikan perselingkuhan ibunya, akhirnya ayah Aldi memutuskan untuk menceraikan ibunya dan Aldi lalu dirawat oleh ayahnya.

"Saya melihat ayah begitu baik, dia tidak pernah marah sedikit pun ke ibu bahkan setelah bercerai. Ayah masih minta maaf ke ibu, sedangkan ibu cuek begitu saja," lanjut pria yang berdomisili di Jakarta Timur ini.

Aldi kecil mengalami trauma yang begitu mendalam dan kecewa pada ibu yang sangat disayanginya itu. Kekecewaan yang mendalam itu tidak hanya berbekas di masa lalu Aldi, melainkan terbawa hingga dewasa dan berdampak sangat besar terhadap perilakunya. Aldi tak lagi percaya dengan wanita manapun. Dia membenci setiap wanita yang mendekatinya, bahkan sebelum ada wanita yang disayanginya, dia telah menciptakan benteng yang besar di dalam pemikirannya, bahwa wanita tidak bisa dipercaya.

"Entah mengalami pemikiran itu muncul dalam diri saya, sejak saat itu saya mulai membenci perempuan. Dan seiring dengan waktu, saya pun menyukai laki-laki dan memutuskan untuk menjadi gay, meski banyak lingkungan yang mengecam hal tersebut," lanjut anak kedua dari dua bersaudara ini.

Sebenarnya Aldi sendiri menyadari bahwa apa yang ada dirinya merupakan kelainan, namun sampai saat ini dia belum bisa mengatasinya meski ada niatan untuk kembali seperti orang normal kebanyakan dan menyukai perempuan. Waktu 20 tahun melalui rasa kecewa berat yang dipendam sendiri membuat pria yang memiliki karir cemerlang di salah satu perusahaan swasta yang ada di Jakarta ini masih belum bisa mengatasi rasa traumanya terhadap perempuan.

Diakui Aldi, bahwa sebenarnya ibunya sudah mengetahui bahwa dia adalah seorang gay. Tapi yang membuat dia kecewa adalah ibunya tidak pernah menanyakan mengapa Aldi menjadi demikian, Aldi pun tidak pernah menceritakannya. Di sisi lain, pria ini sangat menyayangi ibunya. Namun ketika melihat kondisi ayahnya, dia jadi sangat membenci ibunya lagi.

"Siapapun di luar sana tentu tidak ada yang ingin menjadi gay. Saya ingin sembuh, tapi rasa sakit di masa lalu belum berani saya hadapi," tandas Aldi.

Cerita ini disampaikan Aldi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!