Brilio.net - Balikpapan merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim). Dari salah satu versi sejarah, kota bermaskot beruang madu ini resmi berdiri pada 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini berasal dari Seminar Sejarah Balikpapan yang diadakan pada 1 Desember 1984. Kota dengan luas wilayah 503,3 km persegi ini pada April 2015 lalu oleh World Wildlife Fund (WWF) dinobatkan sebagai Kota Paling Dicintai di Dunia (The World's Most Loveable City). Pada tahun yang sama, Balikpapan tampil sebagai kota paling nyaman dan layak huni di Indonesia berdasarkan survei Indonesian Most Livable City Index versi Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP).

Apa sebenarnya yang dimiliki kota yang di dalamnya bisa ditemui beragam masyarakat dari bergam etnis seperi Banjar, Bugis, Makassar, Jawa Timur, Manado, Gorontalo, Madura, Jawa, Sunda, dan lain-lain ini? Berikut brilio.net ungkap beberapa keunggulan kota ini yang dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (7/4).

BACA JUGA: 10 Beda mata merah akibat nangis iritasi, nggak bisa bohong lagi deh

1. Kebersihan dan kelestarian lingkungan .
Kota ini tercatat memperoleh Penghargaan Adipura sebanyak 18 kali. Bahkan pada 2013 dan 2014 Balikpapan berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan, Piala Adipura Kencana. Penghargaan Adipura ini diberikan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Beberapa indikatornya antara lain adalah pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran air dan pengendalian pencemaran udara.

Menurut warga Balikpapan, Gusti Fadhil F Luthfan, terciptanya Balikpapan sebagai kota yang bersih, hijau, dan sehat ini dikarenakan kesadaran tentang kebersihan kota yang sudah ditanamkan sejak dini melalui kurikulum di sekolah-sekolah. Peraturan daerah (perda) tentang kebersihan juga cukup ketat, membuang sampah tidak pada tempatnya dikenai denda. Berdasarkan Perda no. 10/2004 denda yang dijatuhkan sebesar-besarnya Rp 5 juta atau kurungan 3 bulan. Dari sini terbentuk karakter masyarakat kota yang cinta dan peduli pada masalah kebersihan.

2. Lalu lintasnya tertata.
Warga lainnya, Ridwan Hidayat, menilai lalu lintas kota ini merupakan yang terbaik. Penilaiannya dari berkunjung ke beberapa kota besar, lalu lintas Balikpapan menunjukkan yang paling nyaman. Pengendara sopan-sopan dan saling mengalah.

Hal ini dibuktikan dengan berolehnya Penghargaan Wahana Tata Nugraha yang merupakan penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia kepada kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Dari tahun ke tahun sebanyak 18 kali, Balikpapan berhasil meraih penghargaan ini, terhitung sejak 1992 sampai tahun 2014.

3. Pembangunan infrastruktur yang pesat.
Kebanggan masyarakat Kota Balikpapan, menurut Fadhil, tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang jor-joran dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Pembenahan infrastruktur ynag dilakukan seperti perbaikan jalan, angkutan umum, pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, dan lain sebagainya. Sebagai pintu gerbang menuju daerah lain di Kaltim, Balikpapan memiliki infrastruktur yang paling baik di antara kota-kota lainnya di provinsi tersebut.

4. Kaya tempat wisata.
Berbagai objek wisata yang ada di kota ini antara lain adalah wisata hutan lindung seperti Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dan Hutan Mangrove Margomulyo. Wisata pantai ada Pantai Kemala, Pantai Lamaru, dan Pantai Manggar Segara sari. Ada lagi Taman Bekapai di pusat kota ynag bagus untuk nongkrong malam hari dan tempat browsing karena disediakan wifi gratis. Ada wisata air yang menawarkan berbagai wahana, Carribean Waterpark. Atau melihat hewan liar di Penangkaran Buaya Teritip. Dan lain sebagainya.

5. Bandara yang oke punya.
Pada 2014, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, setelah bersaing dengan 79 bandara di dunia, masuk peringkat 16 bandara dengan tingkat layanan terbaik di dunia berdasarkan survei Airport Service Quality (ASQ) yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI). Posisi ini mengungguli Bandara San Antonia Texas di Amerika, Bandara Penang di Malaysia, dan Bandara Bengaluru di India.

Peringkat ynag diperoleh bisa dibilang cukup pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2012 Bandara ini berada di urutan 221 dunia, tahun 2013 meningkat ke posisi 191, sedangkan pada 2014 meleseat ke posisi 16. Bandara SAMS juga berada di nomor 12 Asia serta merupakan yang nomor 1 sebagai bandara terbaik di Asia Tenggara.

6. Teknologi terapan yang oke.
Di Balikpapan terdapat pengelolaan sampah TPA hingga menjadi gas metana, pengelolaan limbah cair warga pemukiman atas air menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Margasari, serta mampu menjaga hutan kota, hutan mangrove (bakau), dan hutan lindung yang menghasilkan oksigen untuk udara yang bersih dan aktif melakukan penghijauan.

Oleh karenanya Balikpapan mendapatkan Environmentally Sustainable City (ESC) Award. ESC Award adalah penghargaan internasional di bidang lingkungan, dengan tiga indikator yaitu clean land, clean water, dan clean air.

7. Perekonomian yang hidup.
Dengan kepemilikian sarana transportasi yang lengkap yaitu darat, laut, dan udara, Balikpapan menjadi pintu gerbang wilayah di Kaltim maupun untuk Wilayah Indonesia Timur. Komoditas khas yang menjadi unggulan di Kota Balikpapan di antaranya dari sektor pertanian yaitu pepaya mini, karet, salak, nanas. Sementara itu dari sektor Industri terdapat industri kerajinan manik-manik, industri batu permata, dan industri rumput laut.

Di kota ini juga terdapat banyak pilihan pabrik multinasional sebagai tempat berkarir antara lain Total Oil Indonesia, Chevron, Halliburton, Schlumberger, dan lain sebagainya.

8. Kotanya kondusif.
Ridwan menuturkan bahwa kota ini terasa tenang, jarang terdengar ada demo. Meskipun diisi oleh berbagai suku di Indonesia ditambah bersliwerannya tenaga kerja dari luar Indonesia, kota ini boleh dibilang aman dan damai. Dalam website resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan disebutkan, sampai dengan bulan Januari 2015 jumlah penduduk di kota Balikpapan mencapai 706.414 jiwa yang tersebar di 6 kecamatan.

"Besarnya jumlah pendatang di Kota Balikpapan telah membawa keberagaman etnis, sehingga Balikpapan dikenal sebagai kota yang heterogen, baik dari segi adat istiadat maupun agama. Namun demikian hal ini tidak menjadi kendala dalam mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Tercatat setidaknya 104 kelompok etnis/paguyuban yang ada di Balikpapan. Paguyuban ini berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat, sehingga Balikpapan menjadi salah satu kota paling kondusif di Indonesia," tulis website Pemkot Balikpapan seperti dirilis brilio.net pada Kamis (7/4).