Brilio.net - Amru ibnu Jamuh merupakan seorang yang pincang kakinya. Dia memiliki sikap dermawan sehingga sejak masuk Islam banyak hartanya yang disumbangkan untuk keperluan umat Islam. Salah satu keinginannya adalah turut serta dalam peperangan yang merupakan bentuk jihad yang umum kala itu.

Dikutip dari buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW, Kamis (9/7), Amru yang begitu mendambakan mati syahid di medan perang, suatu kali meminta izin kepada nabi untuk ikut serta dalam Perang Badar. Namun anak-anaknya tak mengizinkan dan meminta pada Rasulullah untuk menyuruhnya tetap tinggal. Jadilah Amru tinggal menjaga kaum perempuan dan anak-anak sebab nabi pun menyatakan gugurnya kewajiban perang pada Amru karena memiliki pincang pada kakinya.

Pada kesempatan berikutnya yaitu Perang Uhud, Amru ibnu Jamuh kembali meminta ikut serta. Dia mengetahui bahwa keempat anaknya berencana megurung dirinya agar tak ikut berperang. Sebelum rencana itu terlaksana, Amru menemui nabi untuk diizinkan berpartisipasi dalam Perang Uhud. Nabi Muhammad SAW dengan terpaksa memberi izin lantaran Amru begitu memaksa.

"Ya Allah, anugerahkan syahadah kepadaku dan jangan kembalikan aku pada keluargaku," doa Amru ibnu Jamuh menyertai keberangkatannya ke bukit Uhud.

Dalam perang ini keinginan mati syahidnya terkabul. Amru gugur setelah membunuh beberapa musuh. Berdasar perintah nabi, dia dikuburkan dalam satu lubang dengan iparnya yang juga gugur Abdullah ibnu Amru ibnu Haram.

Empat puluh tahun lebih berlalu, terjadilah banjir besar yang menggenangi pekuburan mereka sehingga masyarakat sepakat memindahkan jasad-jasad syuhada ini. Putra Abdullah, Jabir ibnu Abdullah turut memindahkan jasad ayah dan suami dari bibinya itu. Jasad mereka berdua utuh, yang tampak adalah layaknya orang tidur.

BACA JUGA:

Kisah kesederhanaan wali kota di tengah penduduknya yang pemberontak

Kisah keharmonisan antar umat beragama di zaman Rasulullah

Kisah Nabi Zakaria tak henti-hentinya berdoa akhirnya dikaruniai anak

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

Kisah perpindahan agama seorang panglima di tengah tengah perang

Kisah Perang Hunayn, kemenangan kaum muslim yang sempat tercerai berai