Brilio.net - Ide pembuatan lagu bisa datang dari mana saja. Situasi dan kondisi di sekitar juga kerap menjadi inspirasi bagi musisi untuk menelurkan sebuah karya. Cara inilah yang dilakukan Tashoora, band yang beranggotakan Danang Joedodarmo (vokal, gitar), Dita Permatas (vokal, akordion, kibor), dan Gusti Arirang (vokal, bass).

Grup musik yang banyak berbicara tentang ke-Tuhan-an, agama, isu-isu sosial, hingga kebijakan pemerintah ini, merilis single anyar berjudul Aparat di sejumlah platform digital, hari ini (16/10/2020). Sebagai informasi, band yang terbentuk pada 2016 ini telah melahirkan mini album (EP) live berjudul Ruang (2018), album penuh Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya (2019). Lagu Aparat ini melengkapi single yang dirilis tahun ini. Sebelumnya, band ini meluncurkan  Sintas.

Tashoora © 2020 brilio.net Dok Tashoora

Lagu Aparat yang bercerita tentang sepak terjang penegak hukum ini digarap bersama LBH Jakarta dalam proses riset penulisan karya. Lagu ini lantang sebagai sebuah kritik membangun. Berbicara agar aparat penegak hukum melakukan pembenahan diri dan menjalankan penegakan hukum yang berdasar pada integritas dan kemampuan intelektual.

Lagu ini lahir dari keresahan atas maraknya kasus salah tangkap di Indonesia. Fenomena salah tangkap atau rekayasa kasus saat ini masih menjadi ‘gunung es’ dalam situasi penegakan hukum di Indonesia.

“Kita harus menjaga mata dan memori kolektif agar aparat melakukan penegakan sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak lagi melakukan penangkapan sewenang-wenang,” ucap Asta, staf Kampanye Strategis LBH Jakarta.

Tashoora © 2020 brilio.net

Dalam prosesnya, Tashoora menggandeng Dias Widjajanto sebagai produser. Proses rekaman dan mixing lagu ini sepenuhnya dilakukan di Kios Ojo Keos, Jakarta. Sementara mastering dipercayakan kepada Anton Gendel di Sangkar Emas Mixing and Mastering, Yogyakarta.

Nah artwork lagu ini dikerjakan Gusti Arirang. Sementara untuk video musik dikerjakan secara mandiri oleh Danang, Dita dan Gusti di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.  “Video dan artwork dari lagu ini sangat responsif pembuatannya. Direncanakan, dibuat dan disunting dalam waktu kurang dari 2 jam,” jelas Gusti.

Rencananya, semua hasil pendapatan dari lagu ini akan disalurkan langsung kepada LBH Jakarta melalui Simpul LBH Jakarta untuk membantu penanganan kasus-kasus salah tangkap dan kerja-kerja bantuan hukum lainnya dalam mendampingi masyarakat miskin, buta hukum, dan tertindas.

Nih videonya