Brilio.net - “Suaka” akhirnya rilis. Setelah digarap sejak 2023, album kedua dari Rasukma ini resmi dilepas ke publik pada 1 Juli 2025, bareng JUNI Records. Rilis ini jadi langkah penting buat Rasukma untuk menapaki jejak yang lebih lebar di industri musik tanah air.
Dalam rilis yang diterima brilio.net, Jumat (4/7), album ini lahir dari cerita personal Shahreza Sendhang Rasendrya (Eson) vokalis sekaligus gitaris Rasukma. Hubungannya dengan sang ibu, Ibu Lala, jadi titik mula lahirnya semua lagu dalam “Suaka”. Sejak masa pandemi, banyak hal berubah. Tapi justru dari perubahan itu, kedekatan tumbuh. Dari situ, Eson mulai menulis lagu demi lagu. Semuanya jadi semacam surat cinta untuk Ibu tercinta.
Meski berangkat dari kisah pribadi, Rasukma mempersembahkan album ini buat semua Ibu. Bukan hanya tentang Eson dan Ibu Lala. Tapi tentang apresiasi atas kasih yang tak habis-habis. Tentang kerja keras, pelukan diam-diam, dan doa yang seringkali tak terdengar. “Suaka” jadi ruang untuk siapa saja yang ingin menyampaikan cinta pada sosok Ibu dengan caranya sendiri.
foto: JUNI RECORDS
Kata Eson, hubungan anak dan ibu pasti berubah dari waktu ke waktu. Dari yang seru di masa kecil, agak renggang saat remaja, sampai akhirnya tumbuh rasa saling mengerti di usia dewasa. Semua itu jadi bagian dari perjalanan yang diangkat di dalam “Suaka”.
Secara musik, Rasukma tetap mempertahankan warna khas mereka yaitu harmoni vokal Eson dan Adel (Aulia Maghfirani Noor), lirik puitis berbahasa Indonesia, dan suara gitar nilon yang hangat. Tapi di album ini, eksplorasi jadi lebih luas.
Rasukma bermain dengan berbagai warna seperti folk, alternative, dangdut, bossanova, jazz, sampai musik melayu. Instrumen yang dipakai juga makin beragam. Ada saxophone, kendang, conga, sampai keys yang kali ini lebih dominan dibanding album sebelumnya.
Lagu pembuka, “Tedja”, bercerita tentang kelahiran. Lanjut ke “Peluruh”, yang diwarnai nuansa dangdut dan menggambarkan kisah Ibu Lala membesarkan tiga anak yang aktifnya luar biasa. “Nadir” dan “Jalan Pagi” yang sudah dirilis lebih dulu, menyambung narasi dengan lembut. Lalu datang “Lala, Lala” yang jadi single perdana dan dilepas sejak Agustus 2024.
Di pertengahan album ada “Rajut”, lagu dari Adel untuk Ibunya. Disusul “Peluruh II” yang dibalut semangat musik melayu dan nuansa upbeat. “Tunda / Tadah” mengangkat janji Rasukma kepada sang Ibu, sebelum semuanya ditutup oleh “Poyan”, penutup yang terasa seperti pelukan terakhir di ujung hari.
Semua lagu di album ini ditulis dan diaransemen oleh Eson, kecuali “Rajut” yang ditulis bersama Adel. Proses produksi tetap dikawal langsung oleh Eson sendiri. Ade Tonefreak kembali menjadi sound engineer sekaligus juru mixing dan mastering. Sama seperti yang dilakukannya di “Inti Bumi” (2020) dan EP “Ramu Waktu” (2022).
Proyek ini juga melibatkan banyak nama lain yang mengisi warna album: Agung Muhammad Firdaus di drum, Rezki Delian di perkusi, Ditra Prasista di keys, Dwi Fari pada saxophone, dan dukungan vokal latar dari Muhammad Afif Abdulloh serta Raftsany Zuhdi.
Semua lagu di album ini juga hadir dalam bentuk Official Lyric Video di kanal YouTube Rasukma. Menariknya, semua video itu digarap dalam satu hari saja, disutradarai Rayhan Farqi, dan diproduksi bareng Studio Sinema.
“Suaka” kini sudah bisa didengarkan di Spotify, Apple Music, Deezer, YouTube Music, dan platform digital lainnya.
Recommended By Editor
- Vidio tunjukkan taji di kuartal pertama 2025, klaim 9 dari 15 judul terpopuler di Indonesia
- Ini ungkapan jujur dari hati Raisa dalam album terbarunya AmbiVert, lepas apa adanya
- Naura Ayu didapuk jadi ikon World of Barbie, wujudkan mimpi masa kecil
- Bagaimana rasanya jika steak premium bertemu jiwa Asia? Temukan jawabannya di Ironwood Steak & Grill
- World of Barbie hadir perdana di Asia, Indonesia jadi tuan rumah pertama