Brilio.net - Indonesia tak pernah kehabisan talenta di dunia musik. Hampir di setiap masa selalu muncul pendatang baru yang meramaikan belantika musik Tanah Air. Kehadiran mereka kerap menambah khazanah skena musik Indonesia.

Nama Wedananda Mahawira Ciptawan menjadi salah satu pendatang baru yang turut menyemarakkan dunia musik Indonesia. Penyanyi muda berbakat ini meluncurkan single debut berjudul To Die For di bawah label Semesta Musik Indonesia, Sabtu (21/08). Semesta Musik Indonesia merupakan label yang dimotori Rian Ekky Pradipta atau yang kerap dikenal Rian D'Masiv. 

Lalau bagaimana proses penggarapan debut single Weda, aktor remaja yang terjun ke dunia musik? Berikut faktanya.    

1. Dunia akting

Weda © 2021 brilio.net

Sebenarnya Weda bukan nama asing di dunia layar lebar Tanah Air. Cowok kelahiran Surabaya ini sejak kecil sudah membintangi sejumlah film di antaranya Mengejar Surga, Kajeng Kliwon dan yang terbaru adalah Musyrik

2. Bermusik sejak kecil

Weda © 2021 brilio.net

Musik pun sebenarnya bukan sesuatu yang asing bagi Weda. Sejak kecil ia telah mengikuti sejumlah lomba tarik suara. Ia juga ternyata punya bakat menulis lagu lho. Puluhan lagu telah ia tulis dan ia kantongi untuk bekal seandainya ada produser yang mau meliriknya.

3. Ketemu Rian D'Masiv

Weda © 2021 brilio.net

Di sela-sela penggarapan film Musyrik, Weda dikenalkan dengan Rian D'Masiv. Nah Rian melihat ada bakat terpendam dari Weda, selain sebagai aktor. 

“Dari ngobrol dan mendengar ia bernyanyi, saya melihat sesuatu yang unik yang ada dalam dirinya. Ia punya jenis suara yang khas yang tidak saya temui di penyanyi lain,” ujar Rian dalam acara jumpa pers virtual peluncuran single To Die For, Sabtu (21/8).  

4. Awalnya sih lagu buat soundtrack film Musyrik

Tanpa pertimbangan panjang, Rian pun akhirnya menulis lagu baru untuk dinyanyikan Weda. Lahirlah To Die For. Single ini awalnya diperuntukkan sebagai original soundtrack bagi film Musyrik. Tapi siapa sangka lagu ini malah menjadi debut single Weda.

Lagu ini bercerita soal hubungan percintaan yang relate dengan apa yang dirasakan Weda sebagai remaja. Bahkan lagu yang isinya berbahasa Indonesia ini diberikan sedikit sentuhan pada judul oleh Weda, menjadikan lagu ini punya nuansa kekinian. 

5. Dipoles pelatih vocal Indonesian Idol

Weda © 2021 brilio.net

Penggarapan single To Die For memakan waktu yang tidak terlalu lama. Dalam prosesnya, Rian mengenalkan Weda kepada Rayen Pono yang dikenal sebagai penyanyi sekaligus vocal coach Indonesian Idol. Rayen didapuk menjadi arranger dan pengarah vokal Weda.

“Aku merasa mas Rayen benar-benar tahu bagaimana karakter vokalku dan ia bisa mendorong segenap kemampuan bernyanyiku dengan mengajarkan berbagai teknik vokal yang aku sebelumnya tidak terlalu mengerti,” kesan Weda akan kehadiran Rayen. 

Lebih jauh lagi Rian melihat sosok Weda sebagai penyanyi yang punya visi yang jelas. Ia tahu bahwa sosoknya akan seperti apa kelak. “Tidak seperti penyanyi baru yang kadang tidak tahu arahnya mau seperti apa. Saya melihat Weda punya visi dan misi ke depan yang cukup clear. Dari referensi musik yang jelas sesuai dengan umurnya, ia tahu dan mampu memvisualkan dirinya bakal menjadi penyanyi seperti apa nantinya,” jelas Rian.

6. Persiapkan full album

Weda © 2021 brilio.net Semesta Musik Indonesia 

Sekadar informasi, To Die For merupakan karya teranyar Rian, baik sebagai  produser maupun penulis lagu. Sebelumnya, ia telah terlebih dahulu menggarap lagu untuk beberapa penyanyi dan band antara lain Rossa, Afgan, Nidji dan Noah.

Bersama label miliknya, Semesta Musik Indonesia, Rian juga akan menyiapkan beberapa rencana untuk Weda, salah satunya mempersiapkan album penuh yang berisi lagu-lagu ciptaan Weda sendiri. Yang jelas kehadiran Weda dengan single To Die For memberikan warna baru bagi kanvas musik Indonesia.