Brilio.net - Ketidakmampuan dunia medis mengatasi tuberkulosis (TBC) menyimpan dampak luar biasa bagi dunia. Dalam kurun 35 tahun ke depan, multiresisten TBC akan membunuh setidaknya 75 juta orang.

Dampak terbesar lainnya adalah akan menggerus keuangan global secara kumulatif sebesar 16, 7 triliun dolar atau setara dengan pengeluaran tahunan Uni Eropa, grup parlemen United Kingdom (UK) mengatakan pada Selasa (24/3).

Kelompok Partai Parlemen UK terhadap TBC Global (APPG TB) meminta agar pemerintah negara-negara dunia melakukan tindakan berupa penelitian dan kerja sama untuk mengatasi kemungkinan bencana tersebut. Jika itu dibiarkan, TBC akan menggerus ekonomi dunia sebesar 0,63 persen setiap tahunnya.

"Kita memerlukan senjata terbaik untuk mengatasi ancaman baru ini. Sebab, sejak TBC menyerang masyarakat miskin dan masyarakat paling rentan lainnya, insentif untuk mengembangkan obat baru terasa sedikit sekali,"  kata co-chairman APPB TB Nick Herbert sebagaimana dikutip channelnewsasia.

Tahun lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan multiresisten TBC sudah pada tahap "level krisis" dengan jumlah kasus baru mencapai 480.000 pada 2013.

Ketidakmampuan dunia medis mengatasi tubercolosis (TBC) menyimpan dampak luar biasa bagi dunia. Dalam kurun 35 tahun ke depan, multiresisten TBC akan membunuh setidaknya 75 juta orang.

Dampak terbesar lainnya adalah akan menggerus keuangan global secara kumulatif sebesar 16, 7 triliun dolar atau setara dengan pengeluaran tahunan Uni Eropa, grup parlemen United Kingdom (UK) mengatakan pada Selasa (24/3).

Kelompok Partai Parlemen UK terhadap TBC Global (APPG TB) meminta agar pemerintah negara-negara dunia melakukan tindakan berupa penelitian dan kerja sama untuk mengatasi kemungkinan bencana tersebut. Jika itu dibiarkan, TBC akan menggerus ekonomi dunia sebesar 0,63 persen setiap tahunnya.

"Kita memerlukan senjata terbaik untuk mengatasi ancaman baru ini. Sebab, sejak TBC menyerang masyarakat miskin dan masyarakat paling rentan lainnya, insentif untuk mengembangkan obat baru terasa sedikit sekali,"  kata co-chairman APPB TB Nick Herbert sebagaimana dikutip channelnewsasia.

Tahun lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan multiresisten TBC sudah pada tahap "level krisis" dengan jumlah kasus baru mencapai 480.000 pada 2013.