Brilio.net - Pengguna Twitter selama ini nggak punya banyak ruang buat curhat atau ngetweet panjang karena media microblogging ini hanya bisa menampilkan batas teks 140 karakter setiap postingannya. Namun perusahaan burung biru itu sedang mengembangkan fitur baru untuk menarik kembali perhatian pengguna yang ingin ngetweet panjang lebar dengan menawarkan 10.000 karakter. Wow!

Dilansir brilio.net dari Bustle, Kamis (7/1), sebenarnya batas teks 140 karakter menjadi 10.000 karakter sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2015 untuk layanan pesan pribadi (direct message). Namun perubahan ini nampaknya tak cukup mendapatkan perhatian dari para pengguna Twitter. Sehingga dengan fitur baru yang sedang dikembangkan ini, diharapkan dapat membawa tampilan berbeda di timeline.

Batas karakter yang meningkat 70 kali lipat ternyata juga menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna Twitter karena memicu jumlah spam yang bisa muncul karena kemampuan ngetweet bisa lebih panjang. Untuk alasan ini Twitter mungkin harus mempertimbangkan untuk membatasi berapa banyak pengguna yang bisa mencuit sesuatu atau menuliskan sebuah artikel dalam sekali tweet.

Menanggapi hal ini, Co-Founder and CEO Twitter Jack Dorsey menyatakan pihaknya sedang melakukan percobaan berbagai fitur untuk meningkatkan pengguna di seluruh dunia.

"Kami telah menghabiskan banyak waktu untuk mengamati apa yang orang lakukan di Twitter. Kami melihat dan mengambil masukan dari mereka yang kemudian mengambil screenshot dari teks dan kicauannya," kicau Jack Dorsey lewat akun Twitternya.



Sementara menurut laman Recode, Twitter sendiri belum mau angkat bicara soal rencana memboyong perubahan besarnya ini. Namun Twitter juga berharap bahwa perubahan tersebut merupakan bagian dari upaya Twitter untuk memperluas basis pengguna serta penjualan iklan dan sumber pendapatan lain.