Brilio.net - Benarkah tidak ada yang kamu lakukan saat tidur? Tidak. Sebab, selama kamu tertidur, otak kamu ternyata terus bekerja. Artinya, kamu terus melakukan aktivitas belajar selama terlelap.

Para ilmuwan telah menemukan beberapa fakta tentang otak dapat menyerap beberapa hal selama kita tidur. Apa saja itu? Dikutip brilio.net dari laman Mnn, Senin (11/5), berikut penjelasannya.

1. Kata-kata asing
Dalam sebuah percobaan, peneliti memberi orang asli Jerman beberapa kosa kata dasar bahasa Belanda. Setelah itu, mereka bermain kata-kata untuk beberapa peserta penelitian yang sedang tidur tanpa sepengetahuan peserta. Volume telah direndahkan sehingga tidak membangunkan peserta ini, dan hanya kata-kata baru saja yang diperkenalkan dalam uji coba ini.

Peserta lainnya yang mendengarkan kata-kata yang sama namun dalam kondisi terjaga, tidak menunjukkan hasil signifikan. Justru mereka yang mendengar kata-kata dalam kondisi tertidur lebih mampu mengindentifikasi dan menerjemahkan kata-kata itu. Sementara itu, kelompok peserta yang mendengarkan saat berjalan, tidak mampu mengingat kata-kata yang sama seperti kelompok tidur.

Ketika elektroensefalografi (EEG) dari peserta yang tidur dievaluasi, ternyata menunjukkan aktivitas gelombang otak yang lambat. Semakin lambat gelombang otak, ternyata dapat mengakibatkan penyimpanan yang lebih bagus dari informasi baru, dalam hal ini kosa kata baru.

2. Melodi musik
Sulit mempelajari melodi baru? Mungkin kamu bisa mencoba untuk mendengarkan melodi ketika kamu tidur. Dalam sebuah penelitian telah diterapkan uji coba terhadap kelompok yang mempelajari melodi gitar dan video lainnya sambil tidur.

Para peserta tidak sadar bahwa mereka belajar dari melodi yang telah disuguhkan. Hasilnya, mereka yang mendengarkan melodi saat tidur lebih mampu memainkan lagu daripada mereka yang tidak mendengarnya ketika tidur.

3. Kenangan
Kamu mungkin tidak benar-benar belajar kenangan saat tidur, tapi penelitian menemukan bahwa kenangan dapat menempel dalam otak kita selama tidur.

Perlu kamu tahu, otak memiliki "sistem penandaan" yang membedakan antara pengalaman penting dan tidak penting. Peristiwa penting akan masuk ke penyimpanan memori jangka panjang, sedangkan yang tidak penting akan ada di ruang tunggu untuk digantikan dengan yang baru.

Nah, bagaimana kita bisa tahu peristiwa itu penting atau tidak? Terkadang, kita sendiri tidak sadar peristiwa itu penting, kan?

Dua studi tentang memori menemukan bahwa suara atau bau dapat membantu kita memiliki pemahaman yang lebih terhadap ingatan kita, sekalipun tentang peristiwa yang tak signifikan atau tak ada artinya.

Dalam sebuah studi, sekelompok peserta mendengarkan suara tertentu ketika mereka mengatur ikon pada komputer. Sedangkan kelompok peserta yang lain mendengarkan suara saat tidur. Hasilnya, kedua kelompok itu tidak hanya mampu mengingat objek tertentu terkait suara yang dimainkan, melainkan semua item.

Dalam studi bau, ketika orang membau aroma mawar sambil belajar sesuatu, mereka mengingat peristiwa itu lebih baik saat mereka diberi aroma yang sama selama tidur.

Dengan begitu, Natalie Wolchover dari Life's Little Mysteries menyatakan bahwa mempelajari daftar kosa kata bahasa asing sambil duduk di samping tanaman rosemary, kemudian menempatkan tanaman itu di meja samping tempat tidur saat malam, bau rosemary dapat mempengaruhi otak untuk memperkuat kenangan kosa kata tersebut daripada seharusnya.

Jadi, "perantara" seperti suara dan bau yang kita alami ketika tersadar, dapat mempengaruhi bagaimana kenangan atua memori dapat kita pelajari selama tidur.