Brilio.net - Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful. -Albert Schweitzer

Well, kamu pilih sukses atau bahagia, guys? Untuk itu kamu perlu mengetahui perbedaan sukses dan bahagia. Kalau kamu sukses tapi justru memangkas kebahagiaanmu, itu percuma.

Memangnya apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannya, seperti dilansir brilio.net dari laman lifehack.org, Sabtu (25/4).

1. Sukses itu memenuhi tenggat waktu. Kebahagiaan itu kamu bekerja untuk tujuanmu.
Ketika kamu melakukan pekerjaan berdasarkan asal selesai tepat waktu, tanpa ada perasaan nyaman melakukannya, maka kamu tak ubahnya bak robot yang difungsikan untuk melakukan pekerjaan satu ke pekerjaan lain tanpa perasaan. Kamu perlu melibatkan emosi atau perasaan memiliki dan gembira untuk melakukan suatu pekerjaan, supaya kamu tidak tertekan karenanya.

Pernah mendengar kalimat 'sesuatu yang dilakukan dengan hati pasti akan berjalan baik'. Nah, cobalah untuk seperti itu. Dengan begitu, kamu akan menikmati dan menghargai setiap proses kamu menjadi pribadi lebih baik melalui pekerjaan itu sehingga suatu saat kamu sudah berhasil, keberhasilan itu adalah kesuksesan berharga yang kamu raih dengan jerih payahmu.

2. Sukses fokus pada pengakumulasian kekayaan. Kebahagiaan fokus pada peningkatan kualitas hidupmu.
Uang memang sangat berguna dalam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, namun belum tentu menjamin kebahagiaan seseorang. Kamu tahu, orang paling merana adalah mereka yang memiliki uang banyak.

Mengapa? Sederhananya, karena mereka sibuk menjaga uang atau harta materi dari pencurian. Lebih jauh, uang terbukti tidak selalu bisa menjaga keharmonisan hubungan seseorang dengan orang terkasih. Masih mengejar cita-cita jadi kaya raya?

3. Sukses berarti menempatkan dirimu lebih dari kawanmu. Kebahagiaan adalah menjadikanmu dihargai oleh kawanmu.
Ambil saja contoh kamu mendapatkan promosi pekerjaan ke posisi lebih tinggi. Itulah kesuksesan bagimu karena setiap orang menginginkan ini, dan kamu yang mendapatkannya. Namun begitu, akan ada gap antara kamu dan kawan-kawanmu satu kantor, terlebih kalau sikapmu berubah bossy semenjak naik jabatan.

Well, lebih baik kamu tetap bersikap humble pada kawan-kawanmu. Begitu juga tetap hormat pada mereka yang posisinya lebih tinggi. Bukankah di atas langit ada langit pula? Namun intinya, setinggi apa pun posisimu, baik di kantor maupun masyarakat, jangan pernah membedakan status orang lain.

Dengan begitu, kamu akan dihargai. Kebahagiaan pun akan tercipta. Sebanyak apa pun kamu berusaha membahagiakan orang lain, sebanyak itu pula kebahagiaan kembali padamu.

4. Sukses adalah kondisi kamu terbaring pada malam hari dengan perasaan khawatir. Kebahagiaan adalah kondisi kamu tidur nyenyak.
Analogi sederhannya adalah ketika kamu memanjat tangga yang kamu bangun sendiri, maka kamu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menahan tangga itu tetap kokoh. Alasannya, supaya tidak ambruk dan menjatuhkanmu dalam kondisi mengenaskan karena hanya hidup sendiri.

Beda cerita jika kamu membangunnya bersama orang lain, mereka akan siap membantumu bahkan bersedia menangkapmu kalau-kalau kamu terjatuh. Efeknya, kamu akan merasa aman nyaman dalam menghadapi hidup.

Pada poin ini, boleh kamu artikan secara mendalam, bukan mentah seperti itu. Kamu yang terobsesi pada kesuksesan, mungkin tidak akan pernah bisa nyaman menjalani hidup. Sebab, kamu merasa semuanya harus segera terwujud. Sementara kamu yang bisa menikmati setiap proses yang kamu jalani, akan bisa menikmati detik demi detik hidup yang kamu jalani.

5. Sukses itu tentang kamu berkorban. Kebahagiaan itu tentang bertumbuh dan berkembang dari semua yang kamu lakukan.
Orang sukses seringkali mengabaikan kesehatan mereka. Saking sibuknya, mereka tidak memperhatikan diri mereka sendiri, bisa jadi orang-orang terkasih. Berbeda dengan orang yang bahagia. Setiap proses kehidupan mereka nikmati, termasuk meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri.

6. Sukses itu menemukan pasangan hidup. Kebahagiaan adalah menjaga pasangan kamu untuk hidup.
Ketika kamu berkeinginan menemukan dia yang bisa kamu jadikan sandaran hidup, tempat berbagi segala rasa suka dan duka, mau menerima dan mencintaimu apa adanya, banyak kesamaan di antara kalian, dan hubungan kalian selalu bahagia, bersiaplah kecewa. Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Kenyatannya, semua yang kamu inginkan bisa berbanding terbalik dengan yang kamu dapatkan.

Berbeda dengan pemikiran bahwa ketika kamu menemukan dia yang tepat adalah kalian saling membangun dan mendukung satu sama lain. Jadi, bukan kamu saja yang menuntut mendapatkan sesuatu dari dia. Melainkan kamu juga bersedia melakukan hal serupa.

Kebahagiaan dalam berpasangan adalah saling menopang satu sama lain. Bukankah kamu mencari belahan jiwa? Itu artinya, sudah semestinya satu sama lain saling melengkapi demi pertumbuhan diri masing-masing.

7. Sukses itu menyimpan pengetahuan untukmu sendiri. Kebahagiaan itu berbagi pengetahuan pada orang lain.
Kamu yang sukses tapi pelit ilmu untuk berbagi pada orang lain adalah orang paling merana. Mengapa? Kamu hidup selalu mengkhawatirkan orang lain kalau-kalau mereka melampaui kemampuan dan prestasimu, kalau kamu berbagi ilmu dengan mereka.

Padahal, ketika kamu mau mengajarkan ilmu atau wawasanmu apda orang lain, maka ilmu atau wawasanmu itu bisa saja bermanfaat bagi banyak orang. Bukankah lebih membahagiakan ketika mengetahui bahwa kamu mampu membawa perubahan bagi kehidupan orang lain menjadi lebih baik?

Bagaimana, guys? Be smart choose what's in your life, ya!