Brilio.net - Kemampuan mengingat sangatlah penting dalam kehidupan seseorang. Ingatan yang ada dalam otak mempermudah saat memproses informasi. Meskipun begitu, banyak orang menunjukkan penurunan kemampuan mengingat ketika bertambah umur.

Studi terbaru mengungkap bahwa nilai atau hasil tes kognitif yang rendah bisa menjadi gejala dari penyakit alzheimer sebagaimana dikutip oleh brilio.net dari Neurology, Jumat (3/7). Bahkan skor nilai tersebut bisa dijadikan patokan hingga 18 tahun sebelum seseorang didiagnosis terkena alzheimer.

Studi ini dilakukan terhadap 2.125 orang Eropa-Amerika dan Afro-Amerika dengan umur rata-rata 73 tahun. Penelitian ini berlangsung selama 18 tahun dengan melakukan beberapa kali tes kognitif. Dari data tersebut, 17% orang Eropa-Amerika dan 23% Afro-Amerika terkenan alzheimer.

Dalam temuan tersebut ditunjukkan bahwa skor yang rendah pada bagian thinking dan memory test (bagian tes kognitif) bisa meningkatkan risiko terkena alzheimer. Dalam studi tahun pertama, orang dengan skor yang rendah pada dua bagian tersebut memiliki risiko terdiagnosis alzheimer hingga sepuluh kali lipat.

Selain itu, hasil tes akhir (diujikan antara tahun ke-13 dan ke-18) menunjukkan bahwa orang dengan nilai yang rendah pada kedua bagian yang sama bisa terkena alzheimer hingga 85%. Artinya, risiko terkena demensia juga tinggi.

Penelitian ini dilakukan oleh Khumar B. Rajan. Dia merupakan ahli dari Rush University Medical Center di Chicago, Amerika. Hasil dari riset ini diterbitkan secara online untuk Neurology, sebuah jurnal kesehatan dari American Academy of Neurology.