Brilio.net - Kalau sudah terkena migrain, pasti rasanya nggak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Kebanyakan orang tahu bahwa stres adalah penyebab paling umum. Apakah hanya itu?

Dilansir brilio.net dari laman Health, Rabu (23/9), berikut penyebab tak terduga dari migrain yang kamu alami:

1. Sakit kepala harian

Sederet pemicu migrain yang tak terduga, liburan adalah salah satunya

Setiap orang memiliki pemicu sakit kepala yang berbeda, dan itu nggak selalu konsisten. Bisa saja pada satu orang, hujan adalah pemicu migrain, tapi nggak begitu adanya untuk orang lain yang misalnya saja, dipicu oleh stres di tempat kerja. Bisa jadi juga, sakit kepala ini dipicu oleh kombinasi faktor, misal makanan dan stres kerja.

Namun begitu, pola pelacakan dari waktu ke waktu mungkin bisa membantu, misalnya menuliskan catatan tentang kegiatan dan kondisi kamu selama 24 jam sebelum terjadi serangan migrain, terutama jika kamu mencurigai salah satu pemicu saat kamu migrain itu.

2. Bekerja sampai melewatkan makan siang
Melewatkan makan siang bisa berisiko menimbulkan migrain. Para ahli nggak tahu persis alasannya, tapi diduga bisa memengaruhi hipotalamus (bagian dari otak yang mengatur jam tubuh). Penelitian fMRI menunjukkan bahwa hipotalamus menyala saat seseorang sedang mengalami serangan migrain.

Ada juga dugaan bahwa penurunan gula darah bisa memicu migrain. Hal ini dinyatakan oleh Lee Peterlin, seorang dokter dan direktur penelitian di Johns Hopkins Headache Center, Baltimore, Amerika Serikat. Peterlin menunjukkan hasil sebuah studi tahun 2014 bahwa orang dewasa yang rawan terkena migrain, akan 40% lebih kecil kemungkinannya terkena migrain jikalau mengonsumsi makanan ringan sebelum tidur malam sebelumnya. Maka dari itu, cobalah makan teratur untuk menjaga kesehatan, terutama biar nggak terserang sakit kepala sebelah.

3. Tidur
Tidur terlalu lama bikin kamu berkemungkinan terkena migrain, lho. Pasalnya, tidur dalam jangka waktu lama bisa mengganggu ritme sirkadian kamu, dan otak lebih sensitif terhadap migrain. Maka dari itu, Peterlin menyarankan supaya kamu bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan jika itu adalah akhir pekan.


4. Liburan

Sederet pemicu migrain yang tak terduga, liburan adalah salah satunya


Menurut studi pada tahun 2014 yang diterbitkan di Neurology, stres memang pemicu migrain, tapi bersantai setelah periode stres inilah yang lebih signifikan menjadi pemicu. Penurunan hormon kortisol dapat menjelaskan kenapa orang bisa sakit kepala hebat, yang bisa saja terjadi pada awal atau akhir pekan, termasuk kala liburan.

Secara sederhana, poin ini menjelaskan bahwa kamu disarankan untuk mengambil relaksasi (dalam artian umum) secara rutin walaupun sedikit-sedikit. Misalnya saja olahraga pagi, yoga, nongkrong bersama teman, dan mencari hiburan rutin dalam sepekan. Jangan sampai kamu bekerja terlalu keras dan dalam waktu yang lama sehingga stres menumpuk, dan baru relaksasi (misal piknik) pada satu waktu, dengan pikiran bahwa cara ini lebih oke. Justru cara ini nggak tepat. Nggak mau kan, stres menumpuk gara-gara 'puasa' piknik dan relaksasi?

5. Olahraga
Sebuah penelitian besar dari Headache Center di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, menemukan bahwa di antara 1.200 pasien migrain, sekitar 22% diidentifikasi dipicu oleh olahraga. Tapi di sisi lain, latihan aerobik teratur disebut-sebut bisa mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain.

"Secara keseluruhan saya melihat olahraga sebagai hal yang baik. Dan saya punya pasien yang melakukan rutinitas ini sehingga mereka bisa menggunakannya untuk mengurangi migrain," ujar Peterlin. Selain olahraga, tentu saja diimbangi kebiasaan tidur teratur dan makan makanan yang sehat.

6. Hot dog dan makanan dingin
Ada data yang menunjukkan bahwa daging olahan juga bisa memicu migrain. Sebut saja seperi hot dog atau makan cepat saji lain yang kaya MSG atau makanan berpengawet sehingga membuat pembuluh darah kesulitan mengalirkan darah. Akibatnya? Kepala sakit bukan main. Maka dari itu kamu harus mulai mengurangi makanan-makanan berikut (baca:  Sering migrain? Kamu wajib hindari 7 makanan ini )


7. Dugem

Sederet pemicu migrain yang tak terduga, liburan adalah salah satunya

Iya, kamu yang suka dugem atau pergi ke klub terus suka minum minuman beralkohol, berhati-hatilah. Sekalipun para peneliti belum menemukan alasan pasti anggur merah bisa menyebabkan migrain, tapi kalau kamu merasa nyut-nyutan, bisa jadi itu efek vasodilatasi alkohol. Teori lainnya yang bisa menjelaskan adalah bahwa alkohol menyebabkan fluktuasi serotonin, sehingga memicu sakit kepala tak tertahankan.

8. Tak cukup minum air
Dehidrasi itu merusak tubuh. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Neurology menunjukkan efek profilaksis kuat air untuk pasien migrain. Saat mereka lebih banyak minum enam cangkir sehari, sakit punggung mereka berkurang, ketimbang pasien yang minum obat plasebo (efeknya terlihat dalam dua minggu). Jadi, mereka yang minum air cukup (terhidrasi) akan minim terkena migrain dan gangguan kesehatan lainnya.

9. Berat badan ekstra
Obesitas meningkatkan risiko episodik (kadang-kadang) migrain sebesar 81%.

"Obesitas adalah suatu kondisi kronis peradangan, dan yang dapat berkontribusi terhadap rasa sakit," ujar Peterlin. Hanya saja, memang belum ditemukan keterkaitan langsung secara jelas antara obesitas dan migrain.

10. Cuaca

Sederet pemicu migrain yang tak terduga, liburan adalah salah satunya

Angin dan fluktuasi tekanan udara bisa dikaitkan dengan migrain. Pada tahun 2009, peneliti Harvard menemukan risiko migrain meningkat 7,5% seiring setiap kenaikan 9 derajat suhu udara di atas suhu biasa.

Tak banyak yang dapat kamu lakukan kalau cuaca begitu ekstrem. Hanya saja kamu bisa berjaga-jaga, kalau memang cuaca buruk bikin kamu terserang migrain, persiapkan semua keperluan supaya kondisi tubuhmu nggak drop.

11. 'Datang bulan'
Hormon adalah pemicu kedua paling umum timbulnya migrain pada wanita (sakit ini bisa memengaruhi tiga kali lipat lebih banyak pada wanita ketimbang pria). Setiap bulan, siklus menstruasi melibatkan penurunan estrogen yang menyebabkan fluktuasi kimia lainnya, yang bisa membuat wanita lebih rentan terhadap rasa sakit.

"Hal ini terjadi terutama dalam dua hari sebelum menstruasi sampai tiga hari setelahnya," tandas Peterlin.

12. Sinar matahari

Sederet pemicu migrain yang tak terduga, liburan adalah salah satunya


Kamu sering merasa keliyengan kala melihat sinar matahari? Ternyata, banyak orang percaya bahwa cahaya terang bisa memicu migrain. Bahkan studi pada tahun 2011 dan cerita dari pasien Peterlin pun menyuguhkan fakta sinar matahari bisa memicu terjadinya serangan sakit kepala mendadak.

Perlu diketahui juga, bukan hanya sinar matahari yang terkesan sepele tapi bisa menyakitkan kepalamu, lho. Sinar yang dipancarkan komputer atau bahkan kuciran rambut yang terlalu ketat bisa memicu migrain.

Benar-benar hal yang nggak terduga kan, guys? Mulai sekarang perhatikan kembali aktivitas kamu. Kesehatanmu, lho!