Brilio.net - Kamu pasti masih ingat dong, waktu kecil dulu kamu sering dibawa orangtua kamu ke posyandu atau rumah sakit untuk imunisasi. Imunisasi sendiri dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada tubuh seseorang dan biasanya dilakukan sejak masih bayi.

Nah, tahukah kamu kalau imunisasi ternyata tidak hanya untuk anak-anak? Karena selain berfungsi untuk menurunkan angka kesakitan maupun kematian, imunisasi juga berfungsi untuk menjaga kondisi tubuh seseorang agar tetap sehat. Karena itu orang dewasa pun juga perlu untuk imunisasi.

Berikut ini beberapa jenis imunisasi yang dianjurkan untuk dilakukan oleh orang dewasa sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan yang efektif, seperti dikutip brilio.net dari WebMD, Selasa (19/5):

1. Influenza
Orang dewasa perlu melakukan imunisasi influenza secara rutin yaitu satu kali setiap tahun. Hal ini sangat penting dilakukan terutama bagi orang dewasa berusia di atas 50 tahun, penghuni panti jompo, orang muda berpenyakit jantung, paru-paru, penyakit metabolisme, seperti diabetes, penderita HIV, disfungsi ginjal, dan lain-lain.

2. Varicella (cacar air)
Imunisasi varicella perlu dilakukan sebagai bentuk manivestas klinis cacar air pada orang dewasa yang pada umumnya lebih berat dibandingkan jika menyerang anak-anak. Oleh sebab itu, imunisasi varicella sering disebut imunisasi hidup. Tapi ibu yang sedang hamil tidak dianjurkan untuk diberikan imunisasi ini, ya.

3. Human Papilomavirus (HPV) untuk perempuan
Pemberian vaksin HPV sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh perempuan yang berguna untuk mencegah kanker leher rahim. Imunisasi ini diberikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat mencegah virus human papiloma penyebab kanker serviks. Perempuan berusia antara 9 sampai 26 tahun atau yang belum aktif secara seksual sangat dianjurkan untuk menerima imunisasi ini. Imunisasi HPV juga bisa diberikan kepada perempuan yang berusia 55 tahun ke atas. Jangan lupa juga untuk rutin melakukan pap smear minimal tiga tahun sekali.

4. Human Papilomavirus (HPV) untuk laki-laki
Nggak cuma perempuan, vaksin HPV juga perlu diberikan kepada laki-laki dewasa. Vaksin HPV biasanya diberikan pada rentang usia 22-26 tahun bagi pria homoseksual maupun non homoseksual.

5. Herpes Zoster
Herpes zoster merupakan kondisi dimana terjadi lepuhan-lepuhan pada kulit karena kebangkitan kembali virus varisela-zoster pada orang yang sebelumnya sudah terkena virus cacar air, yang walaupun kelihatannya sudah sembuh, namun virus ini sebenarnya menetap secara laten di akar saraf. Imunisasi herpes ini dapat diberikan kepada orang berusia 50 tahun ke atas dengan atau tanpa episode zoster sebelumnya.

6. Hepatitis A
Hepatitis A sering muncul di negara-negara berkembang seperti Indonesia, ditularkan melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi virus ini. Imunisasi biasanya diberikan dua kali dalam jarak enam bulan untuk mencegah penyakit ini.

7. Hepatitis B
Berbeda dengan Hepatitis A, Hepatitis B menular melalui arah dan cairan tubuh. Penyakit ini bsering ditemui pada orang yang menggunakan narkoba, berganti pasangan seksual, gangguan hati kronis, dan gangguan ginjal. Imunisasi diberikan sebanyak tiga kali dengan rentang waktu enam bulan.

8. Campak dan Gondongan (MMR)
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah Sindroma Rubella Kongenital. Biasanya diberikan untuk perempuan yang belum menikah atau belum mengalami kehamilan. Orang yang melakukan imunisasi ini baru boleh diperbolehkan untuk hamil minimal empat minggu setelah pemberian imunisasi ini.

9. Tifoid
Penyakit ini sering menyerang melakui makanan dan air kotor yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Imunisasi tifoid ini dianjurkan untuk dilakukan setiap tiga tahun. Kamu juga jangan lupa untuk menjaga kebersihan ya? Cuci tangan sebelum dan sesudah makan sangat diperlukan untuk menghindarkan kamu dari bakteri penyebab penyakit ini.

10. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit akibat infeksi atau radang pada paru-paru karena virus, bakteri, jamur, maupun parasit, sehingga mnyebabkan pulmonary alveolus terisi cairan. Untuk itu sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi untuk usia 60 tahun ke atas. Pada usia di bawah 60 tahun, biasanya dilakukan satu kali dengan satu dosis ulangan lima tahun kemudian.

11. Demam kuning
Vaksin ini tidak diberikan secara rutin, melainkan diberikan kepada para wisatawan ke negara-negara tentu dengan dosis dan syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

12. Meningitis Meningokokal
Seperti demam kuning, vaksin ini tidak diberikan secara rutin. Vaksin ini diberikan kepada para calon jamaah dan wisatawan ke negara-negara tertentu, tentunya dengan ketentuan yang berlaku.