Brilio.net - Mahasiswa memang nggak bisa jauh sama yang namanya tugas. Kebutuhan mahasiswa untuk mengerjakan tugas di tempat yang nyaman dan murah membuat para mereka biasanya lebih memilih di kafe atau tempat makan. Akan tetapi semakin banyaknya kafe kadang masih jauh dari kata nyaman. Sekalipun ada kafe yang nyaman, lokasinya jauh dari kampus dan harganya tak bisa dijangkau kantong mahasiswa.

Tren mahasiswa yang senang nugas dan nongkrong berjam-jam di kafe dengan menu yang beragam dan tentu saja murah, diakomodir pemilik Magistra Coffee, Rasti Wijayanti Nugraheni (29). Mini kafe yang baru hampir satu tahun berdiri ini terletak di kawasan kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Kecintaan Rasti pada kopi semakin menjadikan mini kafe ini sebagai rujukan bagi para mahasiswa dan pecinta kopi di luar kampus.

Tak hanya itu, semangat Rasti untuk berbisnis juga mendapat dukungan dari pihak kampus yang ingin menyediakan ruang bagi para mahasiswa untuk bisa belajar dengan makanan dan minuman sehat. Jadi mahasiswa tak perlu jauh-jauh ke luar kampus.

"Mahasiswa itu cuma butuh ruang dan waktu. Ruang untuk mengerjakan tugas dan waktu bisa duduk lama dan minum," kata perempuan kelahiran Kebumen itu, saat ditemui brilio.net beberapa waktu lalu.

Desain Magistra Coffee sederhana dengan meja yang disusun rapi menyerupai ala meja bar. Kenyamanan dihadirkan Magistra Coffee melalui suasana yang hangat untuk para mahasiswa mengerjakan tugas atau bahkan sekedar mengobrol sambil memesan menu di kafe ini. Jangan khawatir deh untuk kehabisan tempat, karena luasnya kafe ini emang enak banget buat ngerjain tugas rame-rame. Koneksi internet apalagi, disediakan secara gratis oleh pihak kampus bagi para mahasiswa.

Menariknya lagi, jika memasuki Magistra Coffee, kamu akan disuguhi biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang bisa kamu pilih. Biji kopi ini sebagian besar di roasting sendiri dan juga didapatkan dari supplier. Mesin kopi canggih yang biasanya ada di kafe-kafe juga ada di sini. Dalam sehari, mesin kopi merek SAB ini bisa membuat 75 cangkir kopi jenis Espresso, Americano dan Cappuccino.

Mahasiswa magister ini buat cafe di kampus buat kenalkan budaya ngopi

Omzet Rp 20 juta per bulan menjadikan mini kafe ini tak hanya sekedar menjadi peluang bisnis yang menarik tapi bisa menjadi inspirasi usaha bagi anak muda. Apalagi diawali dengan rasa suka bisa menjadikan bisnis kamu tak hanya menghasilkan uang, tapi juga rasa senang dalam menjalaninya.

"Jangan takut untuk memulai dan jangan pernah menilai pekerjaan yang berkeringat itu pekerjaan rendahan," tambah Rasti yang saat ini masih menyelesaikan studi Magister di Jurusan Antropologi Budaya FIB UGM.

Magistra Coffe bisa kamu kunjungi mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat. Para karyawan yang mayoritas masih mahasiswa juga selalu siap menyambut kedatangan kamu dengan menawarkan menu yang siap untuk melegakan rasa hausmu. Oh iya, buat kamu para mahasiswa dari fakultas lain juga bisa lho, belajar bareng di Magistra Coffee tentang cara pembuatan kopi yang enak dan layak.

Minuman ringan meliputi kopi, coklat, teh dan minuman-minuman cantik ala kafe memang menjadi menu utama yang disajikan di Magistra Coffee dengan harga yang lumayan murah. Meskipun begitu, kualitas minuman yang dijual juga nggak kalah enak deh, dan yang paling penting lebih sehat. Ya, karena semua bahan yang akan dibuat menjadi minuman dibuat sendiri dan selalu dijaga kualitasnya oleh pihak kampus. Bahkan es batu saja dibuat dengan menggunakan air RO (Reverse Osmosis).

"Suasananya enak, minuman sama makanannya juga murah," kata Evi Kusuma Wijayanti, pelanggan Magistra Coffe yang favorit banget sama minuman Cappuccino.

Mahasiswa magister ini buat cafe di kampus buat kenalkan budaya ngopi

Tertarik dan penasaran dengan Magistra Coffee? Di sini kamu bisa ditemani enaknya secangkir kopi atau es cokelat sambil mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk tapi tetap asyik. Sempatkan mampir ke Magistra Coffee ya kalau kamu berkunjung ke UGM.