Brilio.net - Pada sebuah pertemuan tertentu, jabat tangan sering dilakukan. Hal ini biasanya untuk acara perkenalan atau menyapa. Memang aturan jabat tangan di berbagai negara berbeda satu sama lain. Akan tetapi ada kesamaan yang begitu mencolok dari fenomena ini. Biasanya setelah jabat tangan, mereka mencium atau mendekatkan tangan mereka ke hidung.

Riset tentang fenomena ini telah dikaji oleh ahli dari Weizmann Institute of Science in Rehovot, Israel, dikutip oleh brilio.net dari New Scientist, Sabtu (30/5). Banyak relawan yang dilibatkan untuk penelitian tersebut. Untuk menganalisisnya, para peserta direkam untuk melihat bagaimana mereka mencium atau mendekatkan tangan mereka ke hidup setelah berjabat tangan.

Para ahli percaya bahwa cara komunikasi manusia sama seperti hewan, yakni menggunakan bau. Akan tetapi yang lebih menarik adalah mengapa kita mengendus tangan kita setelah berjabat tangan?

Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika seseorang berjabat tangan dengan lawan jenis, mereka lebih mendekatkan tangan mereka dibandingkan dengan sesama jenis. Bahkan perbandingannya hingga dua kali lipat. Yang tidak kalah menarik dari hasil penelitian ini adalah banyak orang yang mengenduskan tangan mereka setelah lawan jabat tangannya keluar dari ruangan.

Peneliti tersebut mengonfirmasi bahwa penyebab dari fenomena ini adalah chemosignalling. Memang masih belum jelas bagaimana proses chemosignalling ini terjadi pada manusia. Selain itu fungsi dari fenomena ini juga belum terjawab oleh para ahli.