Brilio.net - Pencemaran lingkungan di berbagai negara termasuk Indonesia sudah sangat kompleks dan mengkhawatirkan seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Salah satu teknik dalam memperbaiki kualitas lingkungan yang tercemar adalah dengan teknik fitoremediasi.

Fitoremediasi merupakan salah satu teknologi secara biologi yang memanfaatkan tumbuhan atau mikroorganisme yang dapat berasosiasi untuk mengurangi polutan lingkungan baik pada air, tanah dan udara yang diakibatkan oleh logam atau bahan organik.

Konsep penggunaan tanaman untuk penanganan limbah dan sebagai indikator pencemaran udara dan air ini ternyata sudah lama ada lho!

Berikut ini beberapa tanaman yang digunakan untuk penanganan limbah, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (2/4):

1. Sanseviera
Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari.

Sansevieria punya banyak kelebihan, seperti mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya yang sangat luas, sangat resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi barang elektronik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sansivera mampu menyerap 107 jenis racun. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara (karbonmonoksida), nikotin, bahkan radiasi nuklir.

2. Bungur dan Mahoni
Pohon ini dikenal dengan manfaatnya yang dapat menyerap polutan udara seperti timbal. Maka kedua pohon ini biasanya ditanam di kota besar seperti Jakarta, serta di jalan protokol yang padat akan aktivitas lalu lintas.

3. Sirih Belanda
Jenis tanaman ini bisa tumbuh dimana saja, termasuk bisa ditanam dalam pot. Manfaat dari tanaman ini adalah mampu menyerap formaidehida serta benzene. Rumah pun akan terasa lebih segar, apabila tumbuhan ini ditanam di sekitar pekarangan rumah.

Senyawa-senyawa aktif yang berbahaya tersebut tidak diserap begitu saja, namun akan diuraikan dan dinon-aktifkan oleh zat yang disebut dengan zah khelat. Setelah senyawa-senyawa tersebut sudah tidak lagi membahayakan, barulah dikoordinasikan pada bagian-bagian luar dari tubuh tanaman seperti pada akar dan jaringan parenkimnya.

4. Bunga matahari
Boron termasuk unsur yang bisa diserap dengan baik oleh beberapa spesies tanaman, misalnya, bunga matahari (Helianthus annuus). Tanaman bunga matahari bukan hanya mampu mentranslokasikan Boron, tetapi juga menyerap timah (Pb) sangat tinggi.

5. Kangkung air dan eceng gondok
Tanaman air seperti eceng gondok dan kangkung air, yang tampak tidak memiliki nilai ekonomis tinggi, ternyata memiliki kemampuan sebagai tumbuhan yang berperan dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Penelitian menunjukkan bahwa kangkung air (Ipomea aquatic) ternyata dapat meningkatkan mutu air yang tercemar oleh air limbah dan mampu menyerap logam berat yang terlarut dalam media tumbuh. Sedangkan eceng gondok (Eichhornia crassipes) memiliki kemampuan dalam menyerap Pb. Tak hanya itu, bahkan tanaman lobak (Rhaphanus sativa L.) juga mampu berperan dalam fitoremediasi logam Pb.

Dari hasil penelitian tersebut ternyata tanaman-tanaman pangan juga mampu berperan dalam fitoremediasi terhadap tanah yang tercemar Pb. Tapi kamu harus lebih waspada dalam mengkonsumsi hasil dari tanaman tersebut. Karena dapat membahayakan kesehatan kamu jika dikonsumsi.