Brilio.net - Kamu pasti tahu dong lampu lalu lintas yang selalu ada di perempatan maupun pertigaan jalan raya. Fungsinya adalah mengatur ketertiban dari empat maupun tiga arah jalan supaya tidak terjadi kecelakaan.

Biasanya warna merah artinya kamu mesti berhenti, kuning artinya berhati-hati, sedangkan kalau lampu hijau sudah menyala, itu artinya kamu sudah boleh berjalan kembali. Kenapa mesti tiga warna ini ya? Kenapa nggak warna lain?

Dikutip brilio.net dari laman Todayifoundout.com, Minggu (10/5), skema warna ini dipergunakan pertama kali oleh industri kereta api pada tahun 1830-an. Nah, pada saat itu, warna-warna ini digunakan supaya masinis dapat tahu kapan waktunya mesti berjalan, kapan harus berhenti.

Saat ini, warna hijau digunakan sebagai tanda kamu boleh berjalan. Tapi tahu nggak, pada saat pertama kali dipergunakan, jika warna hijau menyala, justru kamu harus berhati-hati, sedangkan ketika warna putih menyala, kereta baru boleh berjalan.

Tapi penggunaan warna putih ternyata menimbulkan banyak masalah. Contohnya insiden tahun 1914 dimana lensa berwarna merah jatuh dari tempatnya, sehingga yang terlihat adalah warna putih dari lampu. Kereta yang mengira lampu yang menyala adalah warna putih, sehingga ia terus berjalan, dan akhirnya malah menabrak kereta yang lain. Maka dari itu kemudian disepakati perubahan warna, merah artinya berhenti, hijau artinya berjalan, sedangkan untuk tanda hati-hati digunakan warna kuning.

Penggunaan skema warna ini digunakan pertama kali di London, Inggris pada tahun 1865. Banyak pejalan kaki yang terganggu dengan lalu lintas kendaraan yang pada waktu itu masih menggunakan kuda. John Peake Knight, seorang manaJer kereta api mengusulkan untuk menggunakan metode semaphore di jalan dimana pada siang hari polisi akan bertugas untuk menggerakkan tuas-tuas ke atas dan ke bawah untuk mengatur lalu lintas sedangkan pada malam hari, menggunakan warna merah dan hijau seperti yang digunakan pada jalur kereta.

Ide John diterima dan sistem ini mulai diberlakukan pertama kali pada tanggal 10 Desember 1868 di persimpangan Great George dan Bridge Street London.

Namun yang pertama menggunakan sistem merah, kuning, dan hijau adalah kota Detroit, Michigan pada tahun 1920, ketika Willian L. Potts menemukan empat arah dengan tiga warna sinyal seperti yang digunakan dalam sistem kereta api.

Sejak saat itu mulai berkembang metode-metode dari yang masih manual sampai yang otomatis berganti warna setiap ada kendaraan yang lewat, seperti yang dipergunakan sampai saat ini di seluruh dunia.