Brilio.net - Gaya bekerja setiap orang memang unik. Ada yang nyaman bekerja di pagi hari karena merasa fresh, dengan demikian ide bermunculan, tetapi, banyak orang yang mengakui bahwa malam hari merupakan waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas. Itulah kenapa mereka rela lembur hingga larut malam. Fenomena ini sering disebut dengan begadang.

Tahukah kamu rutinitas begadang berakibat buruk bagi kesehatan? Mungkin kamu belum merasakan selama ini. Kamu juga bisa membantah akan fakta ini. Akan tetapi, penelitian tentang begadang seperti ini sudah dilakukan oleh orang berkebangsaan Korea bernama Dr. Nan Hee Kimof dari Fakultas Kedokteran Universitas Korea dikutip brilio.net dari telegraph.co.uk, Kamis (16/4).

Untuk membuktikannya, dia memberikan kuesioner kepada 1.620 orang yang berumur antara 47-59. Pertanyaannya adalah seputar jam tidur, kualitas tidur, dan gaya hidup seperti berolahraga. Hasil dari kuesioner tersebut adalah 480 orang dikategorikan sebagai morning chronotypes (orang yang jam tidurnya di malam hari/normal). Sedangkan, 95 orang masuk dalam golongan orang yang sering begadang.

Sebagai bahan pertimbangan dari penelitian ini adalah sampel darah untuk mengetahui metabolisme tubuh dan juga lemak yang terkandung dalam tubuh mereka. Orang yang sering begadang menunjukkan kadar lemak yang tinggi dalam tubuh mereka. Selain itu, kandungan trigliserida (lemak dalam darah/lemak jahat) juga tinggi dibandingkan dengan orang dengan jam tidur normal. Di sisi lain, orang yang mempunyai kebiasaan begadang juga mempunyai masa otot yang lebih rendah.

Dari hasil penelitian tersebut, Dr. Nan menyimpulkan bahwa orang yang begadang rentan terkena diabetes meskipun memiliki jumlah jam tidur yang sama dengan orang-orang dengan jam tidur normal. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa orang dengan kebiasaan begadang juga mengalami penurunan kualitas tidur dan makan tidak teratur. Hal inilah yang memengaruhi metabolisme tubuh.

Jadi pesan Raja Dangdut, Rhoma Irama tentang begadang ada benarnya.