Brilio.net - Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal neurologi menunjukkan bahwa orang yang memiliki masalah kesulitan bernapas saat tidur atau sleep apnoea lebih berpeluang pikun dibanding orang yang bernapas normal saat tidur.

Seperti dikutip brilio.net dari bbc.com, Kamis (16/4), ilmuwan Amerika Serikat telah memeriksa data medis 2.400 orang yang berusia di atas 55 tahun, dan hasilnya mereka yang mengidap sleep apnoea akan mempunyai masalah kepikunan 10 tahun lebih awal.

Kondisi susah bernapas, menurut para ilmuwan, membuat beberapa organ penting dalam tubuh, termasuk otak sebagai pusat memori kekurangan oksigen. Pasokan oksigen ke otak sangat penting untuk bisa tetap sehat, dan menarik untuk melihat bagaimana perawatan sleep apnoea ini dalam menanggulangi masalah kepikunan, papar Dr Simon Ridley, seorang peneliti Alzheimer dari Inggris

Dalam kondisi sleep apnoea, otot-otot di sekitar tenggorokan yang dalam kondisi rileks akan memblok saluran udara sehingga si penderita akan sulit bernapas. Salah satu indikasi sleep apnoea adalah mendengkur dengan keras dan sering bangun tiap malam.

Kabar baiknya, sejumlah pasien yang mendapat terapi dengan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), sebuah alat yang mampu membuat saluran udara tetap terbuka, dilaporkan tidak memiliki masalah kepikunan dini.

Kini, para ilmuwan didorong untuk terus mengembangkan riset apakah CPAP ini mampu membantu meningkatkan ingatan dan daya piker manusia. Mari kita tunggu.