Brilio.net - Pernah nggak mengerjakan dua hal sekaligus, seperti makan sambil membalas SMS, sibuk dengan tablet sambil menonton acara televisi? Bukan hal mudah kalau kamu bisa melakukannya karena memang otak manusia nggak didesain untuk itu. Bahkan, melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu atau multitasking dalam menggunakan perangkat elektronik atau gadget seperti itu ternyata dapat merusak kerja otak kamu.

Multitasking adalah kemampuan untuk melakukan dua jenis kegiatan atau lebih pada saat bersamaan dengan mengandalkan audio (bicara) maupun visual (penglihatan). Ketika kamu harus mengerjakan dua kegiatan yang sama-sama membutuhkan konsentrasi penuh seperti proses pengambilan keputusan, maka otak kamu akan overload. Sama halnya seperti kalau kamu membuka banyak program di komputer dalam waktu bersamaan. Proses 'loading' akan semakin lama, bahkan bisa-bisa mendadak hang. Kalau di komputer sih kamu bisa langsung menekan tombol reset tapi kalau otak kamu yang hang?

Berdasarkan survei yang dilakukan para peneliti di Ohio State University, beberapa jenis multitasking ada yang lebih berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Jenis multitasking yang berbahaya adalah jika mengandalkan visual contohnya SMS sambil menyetir di mana dua kegiatan ini mengandalkan penglihatan secara bergantian.

Menurut sebuah penelitian, menemukan bahwa aktivitas multitasking teknologi semacam ini dapat menurunkan kinerja otak dalam mengontrol otot hingga mengontrol diri sendiri. Kamu pun dapat menderita gangguan persepsi sensorik, wicara, dan emosi.

Nggak hanya itu, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa berganti-ganti fokus antara beberapa layar menyebabkan otak menyimpan lebih sedikit informasi ke dalam memori kamu. Nggak hanya itu, hormon yang mengganggu proses berpikir pun akan dikeluarkan, yang akhirnya dapat menurunkan tingkat kecerdasan kamu.

Para peneliti dari University of Copenhagen, Denmark, membuat penelitian dengan cara meminta para responden untuk menggunakan ponsel atau tablet mereka sambil menonton televisi. Para responden merasa kegiatan multitasking ini membuat mereka semakin produktif dan efisien. Akan tetapi, setelah diteliti ternyata hanya sedikit responden yang bisa mengingat acara apa yang mereka saksikan di televisi.

Para peneliti menjelaskan, ketika kamu fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu, otak menyerap informasi dan menyimpannya di hippocampus sehingga akan mudah dipanggil kembali di masa mendatang. Ketika kamu mengalihkan perhatian dari satu perangkat ke perangkat lainnya, informasi nggak bisa diproses dengan cepat.

Sebaliknya, informasi malah akan dikirim ke bagian otak yang disebut striatum. Bagian ini bertanggung jawab untuk merencanakan aktivitas gerak dan motivasi ketimbang menyimpan data. Peneliti juga memperingatkan bahwa pengiriman data ke striatum akan menyebabkan otak menyimpan informasi di tempat yang salah. Akibatnya, kamu dapat menderita gangguan memori jangka panjang.