Brilio.net - Untuk membuktikan bahwa kamu sedang bahagia, kamu terpaksa memamerkan tertawa palsu. Sudah berapa sering kamu melakukan hal ini di depan teman-teman kamu? Jika kamu tidak capek melakukan hal ini, kamu boleh lanjut kok. Tetapi, faktanya adalah otak kamu bisa lho, membedakan mana tawa asli dan tawa yang dibuat-buat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carolyn McGettigan mengungkapkan bahwa ada perbedaan aktivitas otak ketika seseorang berhadapan dengan tawa yang palsu dan yang tidak dibuat-buat dikutip oleh brilio.net dari sciencedaily.com, Senin (13/4). Penelitian ini dilakukan di Universitas London di bawah naungan fakultas psikologi.

Dalam risetnya, Carolyn merekam respons dari otak ketika mendengarkan tawa seseorang baik yang dibuat-buat ataupun yang asli. Dalam catatannya, ternyata otak memberikan respons yang berbeda-beda saat memproses kedua tawa tersebut. Selain itu, otak juga mampu untuk menentukan bagaimana sebuah tawa dalam manusia.

Carolyn juga menjelaskan bahwa otak sangat sensitif secara emosional ketika mendengar sebuah tawa. Ketika mendeteksi tawa yang asli, otak mengaktifkan areanya yang berhubungan dengan emosi dan kondisi mental seseorang yang tertawa. Dari cara itulah, otak mengartikan apakah tawa itu palsu atau asli.

Jadi sampai kapan kamu mau pura-pura tertawa?