Brilio.net - Masalah berat badan memang sangat kompleks. Dulu, kamu harus mengatur pola makan dan olahraga secara teratur agar terhindar dari obesitas. Tetapi dua hal tersebut tidak cukup agar badan kamu tetap kurus.

Riset yang telah diterbitkan pada Journal of Occupational adn Environmental Medicine seperti dikutip brilio.net dari sciencedaily.com, Minggu (26/4), mengungkapkan, polusi udara juga bisa meningkatkan risiko obesitas. Waduh!

Penelitian ini dilakukan oleh Gregory A Wellenius dari Universitas Brown, Amerika Serikat. Gregory dan temannya menganalisa hubungan antara polusi udara dan tingkat leptin (hormon yang mengatur berat badan). Riset tersebut melibatkan warga Boston berjumlah 765 dengan umur yang sudah tidak muda lagi.

Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara udara yang mengadung karbon tinggi dan tingginya hormon leptin. Artinya udara yang sudah terkontaminasi bisa meningkatkan resiko obesitas karena tingginya level hormon leptin. Bahkan peserta yang sering menghirup udara yang kotor juga menunjukkan tekanan darah yang tinggi dan diabetes.

Penjelasan lebih lanjut tentang penelitian ini juga mengungkap bahwa orang yang lebih tua dari sampel populasi penelitian menunjukkan kadar leptin yang lebih tinggi, yakni 27%. Gregory juga mengkonfirmasi bahwa jarak tempat tinggal dan jalan utama (sumber polusi) tidak ada pengaruhnya terhadap leptin. Meskipun begitu, penelitian ini tidak dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang biasanya menyerang orang-orang obesitas.